Sabtu, 28 September 2013

SongFic : Scene From A Memory

SongFic Scene From A Memory

























1.Regresi
2.Deja Vu Aneh
3.Melalui Kata-Kataku
4.Tragedi Fatal
5.Melampaui Hidup Ini
6.Melalui Matanya
7.Rumah
8.Terakhir Kalinya
9.Jiwanya Akan Selalu Ada
10.Akhirnya Bebas



REGRESI

"tutup matamu dan mulailah merasa nyaman, ambil napas panjang dan lepaskan perlahan. Konsentrasi pada nafasmu, di settiap nafas kau akan merasa lebih nyaman. Bayangkan cahaya putih berada diatas kepalamu, fokus pada cahayya itu dan biarkan mengalir kedalam tubuhmu. Biarkan dirimu tenggelam llebih dalam ke dalam pikiran yang palinng nyyaman. Sekarang saat aku menghitung dari 10 hingga 1 kau akan merasa lebih nyaman dan tenang. 10,9,8,7,6 kau akan masuk kedalam tempat dimana tak ada yg bisa mellukaimu. 5,4,3,2 jika kau ingin kembali yang kau lakukan hanyalah membuka matamu 1"
Kata-kata hypnoterapist membuatku terlelap dan mulai merasa nyaman. Kini aku dikelilinggi cahaya yang membuatku merasa nyaman. Tak ada ketakutan, tak ada rasa sakit. Pikiran alam bawah sadarku tiba-tiba mulai berputar dan membuatku terjatuh kedalam kehidupan di masa lalu. Tak ada yang terlihat nyata, aku mulai merasa kehilangan arah kettika kabut menyelimutiku. Dan ketika ku beranikan diri untuk melangkah lebih dekat. Perasaan aneh menghampiriku, sesuatunya mulai terlihat dan aku merasa melihat diriku sendiri di dalam layar. Aku bertemu wanita yang selalu datang dalam mimpiku. Kini aku tahu dia bernama Victoria. Dia hanya tersenyum padaku dan menghilang begitu saja. "Hello Victoria, so glad to see you my friend" . Aku membuka mataku dan kulihat pemandangan rumah sang hypnoterapis. "bagaimana keadaanmu Nicholas?" tanyanya. "aku baik-baik saja, terima kasih" jawabku. "apa aku boleh kembali lagi nanti" tanyaku. Dia tersenyum dan berkata "tentu saja, sillahkan datang hingga kau merasa bebas dan nyaman". Aku tersenyum dan sang hyypnoterapis mengantarkanku hingga pintu depan.

DEJA VU YANG ANEH

Sensasi pikiran bawah sadarku, relaksasi tanpa sadar yang kualami seakan seperti mimpi buruk yang indah. Aku tak sabar untukk segera melakukannya lagi. Setiap kali ku menutup mataku, selalu ada kejutan, ada kehidupan lain yang seakan menungguku. Namun sayang bagian akhir yang ingin kulihat selalu saja menghilang.
Kuputuskan untuk kembali kerumah hypnoterapis. Dan kembali melakukan terapi itu. Sensasi yang sama itu membuatku nyyaman, kini aku berada dirumah yang selalu ada dimimpiku. Aku masuk kedalam rumah itu, aku merasa sangat familiar dengan tempat ini walau aku tak pernah datang kesini sebelumnya. Ada jalan terang yang menunjukan sebuah kamar diujjung tangga, udara dingin yang menusuk tulang tak menghalangi tekadku untuk melangkah kesana. Kubuka pintu kamar itu dan aku melihat Victoria di cermin. Wajahnya yang cantik dengan mata indah mulai nampak. "Young child, won't you tell me why i'm here?" tanyaku padanya. Dia hanya diam membisu dicermin itu. Didalam matanya yang indah aku bisa menebak kalau ada yang sedang ia sembunyikan. Dibalik wajah cantiknya ada sesuatu yang menghancurkan hatinya.
Tiba-tiba ia berkata "tonight i've been searching for it. A feeling that deep inside me. Tonight i've been searching for. The one that nobody knows. Trying to break free. I just can't help myself. I'm feeling like i'm going out of myhead. Tears my hearts into two. I'm not the one the Sleeper thought he knew"
Apa maksudnya, apa arti kata-kata itu. Tak sempat kubertanyya dia kembali menghilang dan aku kembali ke duniaku.
Mataku terbuka ke dunia nyata. Victoria seakan terus menyelimutiku bagai kabut yang bersinar.
Kenapa harus aku? Batinku kettika di perjalanan pulang. Kenapa kehidupan lain itu terus menghantuiku setiap hari? Andai ku tahu cara kesana, aku akan kesana dan mencari tahu. Jika kubisa aku ingin tinggal lebih lama untuk mencari sesuatu yang aku sendiri tak tahu untuk apa. Ada sesuatu seperti kunci yang hilang, untuk bisa membuka pintu pikiranku. Kini aku terobsesi oleh misteri ini. Hari ini aku mencari, sesuatu yang tak mau pergi dariku. hari ini aku mencari sesuatu yang kutahu ingin merasa bebas. Aku tak bisa menolong diriku sendiri, aku merasa seperti diriku dibagi dua. Sungguh aneh, deja vu yang aneh. Tapi aku tak pedulli, aku berharap bisa menemukan kebenarannya.

MELALUI KATA-KATAKU

Semua yang ia lihat, aku sudah melihatnya. Semua yang ia dengar sudah tergores dari dulu di ingatanku. Seakan dia berkata melalui kata-kataku. Malam ini aku tahu siapa aku dann apa hubunganku dengan Victoria. Hal itu kuketahui setelah ia datang kembali ke mimpiku malam ini. Apa yang aku ambil adalah sesuatu yang ia tinggalkan. Aku merasa kami berbagi satu keabadian dalam dua pikiran, yang terhubungkan oleh suatu benang yang tak mungkin diputuskan. Ya aku adalah reinkarnasi Victoria. Meski sullit kuterima tapi tak bisa kupungkiri bahwa itu benar-benar nyata. Aku duduk diatas kasur ini sambil melamunkan diriku. Tapi misteri ini belum usai. Misteri mengapa ia menghantuiku. Dan aku harus mencari tahu lebih banyak lagi mengenai hal ini.

TRAGEDI FATAL

Sendiri di malam yang dingin ini. Aku masih memikirkan diriku bahwa aku adalah reinkarnasinya. Perasaan aneh itu terus menghantuiku. Aku inginn menemukan jawaban atas misteri yang kuimpikan. Aku selalu mendengar wanita menangis yang kini kutahu bahwa itu adalah suara Victoria. Tapi apa sesungguhnya arti dari semua itu??
Dengan perasaan bercampur aduk, aku membanting pintu dan berjalan- jjalan kerumah lain yang kupikir bisa membuattku tenang. Dan di salah sattu rumah yang kulihat mirip dengan rumah yang ada di mimpiku. Aku bertemu dengan seorang tua yang kupikir bisa kupercayai. Dia terlihat kesepian. Aku memulai percakapan dengannya. Dia bertanya "Lad, did you know a girl was murderer here?" "This fatal tragedy was talked about for years" . Melalui pertanyaan tadi aku tahu bahwa Victoria telah mati. Hanya kenangannya yang bisa dicerittakan oleh pria tua itu. Dia meninggal di usia yang sangat muda. Dia tewas tanpa cinta tanpa harapan. Tak ada kedamaian dalam pikirannyya. Dia tewas secara brutal. Ketika malam mulai larut Aku mulai bisa menemukan jalan untuk mempelajjari tragedi ini. Aku masih mencari jawaban atas misteri ini. Namun pria itu berkata, "You`re on your own" .Lalu dia pergi dan meninggalkanku sendirian. Namun melihatku kebinggungan berdiri sendiri disana, dia kembali berkata padaku sebelum dia meninggalkan rumah itu "You`ll know the truth As your future days unfold"
Kini aku tahu Victoria telah dibunuh. Entah bagaimana ceritanya. Namun rumor itu masih beredar.
Esok harinya aku yang masih kebingungan pergi lagi ke tempat hypnoterapis. Aku ingin tahu kebenaran dari kematian Victoria. Aku bertanya pada Hypnoterapis apa aku bisa tahu bagaimana diriku yang dulu bisa mati. Diapun menyanggupinya
[H:] "Sekarang saatnya mengetahui bagaimana kau mati. tapi ingat kematian bukanlah akhir tapi hanya sebuah transisi" . Kalimat itu yang kudengar terakhir kali sebelum aku terlelap. Kembali aku berada diantara cahaya yang membawaku kembali lagi ke masa lalu.

MELAMPAUI HIDUP INI

Kali ini aku berada di rumah seseorang. Dan aku tahu kalau rumah ini adalah rumah yang kemarin malam aku kunjungi. Di ruang tamunya banyak foto terpampanng. Dua pria yang ada di foto kelihatan seperti saudara. Namun perhatianku tertuju pada seseorang yang sedang membaca koran. Kucoba menyapanya, tapi ia tak bergeming dia terus membaca koran itu. Aku mencoba berdiri di hadapannya. Tapi tetap saja ia tak menyadarinya. Aku akhirnya menyadari bahwa aku hanya sebuah ilusi untuknya. Dia tak bisa melihatku. Aku mengamati wajahnya. Dia adalah salah satu pria yang ada dalam foto itu.
Selanjutnya akupun tertarik pada bahan bacaan itu. Aku ikut membacanya berikut tulisan yang ada di koran itu. Koran itu adalah koran di tahun 1928.

HEADLINE
Pembunuhan, seorang gadis terbunuh. Dia ditembak di bukit Echo. Akhir yang mengerikan pembunuhnya tewas, diduga dia bunuh diri. Seorang saksi mendengar sebuah teriakan. Dia berlari dan menemukan seorang gadis terbujur kaku di lantai. Di sampingnya berdiri seorang pria, gugup, terguncang, pistol ada ditangannya. Saksi tersebut berkata kalau dia mencoba membantunya. Namun dia mengarahkan pistol pada dirinya sendiri dan menarik pelatuknya. Tubuhnya jatuh disamping tubuh gadis yang malang itu. Setelah berteriak sia-sia saksi tersebut berlari mencari bantuan. Sebuah akhir tragis untuk sebuah kisah cinta. Setelah itu kami mencoba melakukan penyelidikan.
Perbuatan mereka sudah terlalu jauh. Gadis itu menginginkan cinta yang tulus. Namun pelaku punya rencana lain. Dia terperangkap di jalan yang salah. Gadis itu sudah membiarkan dia terpuruk. Menurut saksi gadis itu berkata " I can't love a wayward man"
Gadiis itu mungkin bisa memaafkan si pelaku jika ia berusaha untuk berubah.
Namun yang jadi pertanyaan adalah apakah pertemuan mereka yang fatal sudah di rencanakan??.
Ada banyak kejanggalan pada kejadian itu. Banyak bukti mengarah kesitu. Saksi berkata kalau dia menemukan pisau lipat di tanah. Apakah korban tidak waspada, apa ia tidak menyadarinya?
Kami melanjutkan penyelidikan dan kami menemukan adanya surat di saku pelaku. Kami beranggapan bahwa itu adalah surat bunuh diri yang sengaja ia tinggalkan.
Setelah selesai membaca koran ini aku tahu bahwa Victoria dibunuh oleh kekasihnya sendiri. Tapi hal inipun belum menguak misteri sebenarnya. Namun dengan ini aku tahu bahwa Victoria menginginkan aku untuk mengetahui hal yang sebenarnya terjadi pada malam pembunuhannya.
Sekarang tinggal beberapa potongan teka-teki yang harus kutemukan. Secepatnyya aku akan membuat diriku terlepas dari kehidupan ini. Pengembaraanku sudah sangat jauh sekarang. Apa yang sudah aku lalui membuat diriku mengerti siapa diriku sebenarnya. Semua yang sudah kupelajari telah membawaku melampaui kehidupan ini.
Aku kembali terbangun dari terapiku. "bagaimana apa kau sudah puas?" tanya hypnnoterapis. "belum, tapi kini aku mulai mengerti, terima kasih". "aku akan datang lagi nanti" aku berkata untuk memberitahunya. "ya, aku akan selalu siap membantumu" jawabnya sambil mengantarku keluar dari rumahnya.
Malam harinya, aku masih belum bisa tidur nyaman. Malam itu kuputuskan kalau besok aku akan mencari tahu siapa Victoria yang sebenarnya. Dan aku berharap bisa menemukan banyak petunjuk ketika aku mengetahui siapa sebenarnya dia.

MELALUI MATANYA

Esok harinya aku berkelana mencari tahu rumah Victoria. Kutemukan rumahnya namun penghuninya sudah bukan keluarganya lagi. Akupun mencoba bertanya dimana aku bisa mengunjungi kuburannya. Seorang pria menunjukan pemakaman yang tak jjauh dari sini. Dia berkata "cari saja nisan bertuliskan Victoria Page" . Setelah mengucapkan terima kasih aku segera memacu mobilku ke pemakaman tersebut.
Setelah mencari - cari karena banyak sekali batu nisan disana. Akhirnya kutemukan nisa bertuliskan Victoria Page. Entah mengapa tiba-tiba hatiku terasa disayat-sayat ketika ku menemukan makamnya. Di batu nisan banyak pesan berisi kenangan tentang Victoria. Dari tulisan tersebut aku tahu bahwa Victoria gadis muda bermata hijau tosca yang indah menawan. Selain cantik dia juga sangat ramah kepada semua orang yang dikenalnya. Tapi kenapa? Kenapa
Dia tak pernah diberi kesempatan
Aku membayangkan dirinya ketika ia terbunuh. Dimalam bulan purnama dia mengorbankan dirinya tanpa perlawanan. Korban dari keadaan. Sekarang aku sadar dan setelah aku mengekspos tragedi ini, kesedihan merasuk kedalam tubuhku. Semua ini terlihat tak adil baginya. Aku bisa mempelajari hidup ini dengan melihat matanya. Banyak rumput yang tumbuh disekiittar makamnya. Aku kembali membaca tulisan yang ada di batu nisannya. Kali ini aku merasa seperti akan mati lemas. Dia masih sangat polos, mataku terbuka lebar. Aku merasa hampa sekarang dan air mataku tiba-tiba menetes, karena aku merasa bagian dari diriku telah mati bersama Victoria. Dan ketika bayangan Victoria merasuk ke dalam kepalaku aku menangis seperti bayi yang menangis didalam kasurnya. Dan kini aku tahu bagaimana rasanya. Rasanya seperti kehilangan seseorang yang sangat aku cintai. Perasaanku bisa merasakan apa yang dia rasakan. Dia tak pernah diberi pilihan. Keputusasaan telah merenggut kebahagiaanya. Sementara aku, ini terasa sungguh tak adil. Aku sudah diberi banyak dalam hidup ini. Aku punya istri yang setia, aku punya anak yang lucu, aku masih bisa bernafas diusiaku yang sekarang. Sementara dia gadis yang polos, cantik, baik tak pernah bisa mendapatkan kebahagiaan. Apakah itu adil?? Tanyaku pada diri sendiri. Aku merasa menderita untuk terakhir kalinya karena berduka cita atas dirinya. Aku pun mengucapkan selamat tinggal pada Victoria. Aku pergi dari pemakaman itu. Kejadian ini membuatku bisa melepaskan kesedihhan masa laluku. kini aku tahu siapa diriku sebelumnya.
Dalam perjalananku untuk pulang aku terus memikirkan dirinya. Sekarang pintu pikiranku telah terbuka lebar. Aku akan terus mencari tahu kebenarannya agar dia damai di alam sana. Karena kedamaianya adalah kedamaianku juga.

RUMAH

Malam harinya aku masih dihantui Victoria. Namun dalam mimipiku seakan dia menyuruhku untuk pergi ke rumah kekasihnyya. Ketika aku terbangun esok paginya,setelah pulang kerja aku langsung memacu mobilku untuk mencari rumah kekasih Victoria.
Dan tanpa terduga ternyata rumah kekasihnya adalah rumah yang pernah aku kunjungi dimana ada seorang pria tua yang ttahu mengenai kejadian pembunuhan Victoria.
Aku masuk lagi ke rumah itu. Tanpa kuketuk ppintunya karena kupikir pria tua itu tinggal disana. Namun didalam rumah itu tak ada siapa-siapa. Aku berdiri sendiri disana. Aku melihat-lihat sekelilingg. Ada kamar bertuliskan Julian dipintunya aku masuk kesana. Tiba-tiba aku merasa aneh. Perasaan aneh seperti yang kualami kettika melakukan terapi. Dan tiba-tiba pemandangan kamar itu berubah. Dari yang awalnya kotor kosong, kini ada seorang pria muda yang wajahnya terlihat menderita. Kamarnya berantakan disamping ttempat tidurnya terdapat banyak minuman keras. Bahkan ada beberapa pil obat yang terbungkus plastik ditempat tidurnya. Dia meminum obat itu dan dia terlihat senang.
Aku mencoba mendekat kulihat ternyata dia meminum obat-obatan terlarang. Apakah dia pria yang dicintai Victoria sekaligus yang membunuhnya. Kini aku mengerti mengapa Victoria menyampakkannyya. Kelakuannya inilah yang membuat siapapun tak betah bersamanya . Tiba-tiba pria kurus itu berbicara sendiri. "victoria maafkan aku" katanyya sambil memegang foto gadis yg kutahu itu adalah Victoria. "tolong hentikan ini, aku ingin berhenti." . Lalu dia mengobrak-abrik semua minuman dan obat yang ada dikamarnya. Aku berpiikir kalau dia ingin menghentikan kecanduannya. Apakah ia berhasil? Apakah itu yang membuat Victoria mau menemuinya lagi? . Kembali pemandangan berubah aku terjatuh dan diseret ke kamar lainnya. Kamar yang ini bersih berbanding terbalik dengan kamar Julian. Di pintunya tertulis nama Edward. Di kamar itu ada seorang pria yang cukup ttampan dan sepertinya dia kakak dari Julian.
Dari arah belakangku seorang gadis masuk sambil menangis. gadiis ittu Victoria. Dia menemui Edward dan dan duduk disampingnya. Edward berkata pada Victoria "there's a new love that's born For each one that has died". Victoria terlihat bahagia, kuamati pria itu dia adallah pria yang membaca koran saat aku menjalani terapi. Jangan-jangan dia adalah saksi dari pembunuhan Victoria pikirku
. Pemandangan kembali berubah. kali ini aku masih tetap di kamar Edward. Namun kamarnya sudah kosong. Hanya ada sebuah buku. Pikiranku yang penasaran menyuruhku untuk membaca isi buku itu. Kulihat sampulnya. Disitu tertulis "Milik Senator Edward Baynes"
Aku membukanya hanya ada beberapa lembar yang beriisi tulisan. Berikut tulisannya

aku tak pernah berpikir kalau aku bisa melanjutkan hidup ini . Tapi aku bisa melawan diriku sendiri. Tak peduli seberat apapun ku mencoba. Menjalani hidup mereka adalah membuat mereka tak tahu dimana mereka berada. Aku ingin menjadikannya istriku. Godaan manisnya membuatku terpanggil untuk pulang. Pulang ke rumah dimana aku melakukannya. Rumahku adalah tempat dia seharusnya berada. Kecanduannya berarti banyak untukku. Meski harus menipu saudaraku sendiri. Victoriia menatapku dan tersenyum padaku. Dia membawaku pulang ke rumah. Kumohon tolong. Julian saudaraku tapi aku mencintai Victoria. aku tak bisa terlepas dari sentuhannya. Penipuan, memalukan. Itulah yang membawaku kembali ke rumahku

Itulah tulisan yang ada pada buku itu. Jadi Victoria berselingkuh dengan Edward, saudaranya sendiri ia curangi. Cinta segitiga yang berakhir tragis pikirku.
Ya aku mulai mengerti kisah Victoria inilah kuncinya yang akan membuka teka-teki yang ada di mimpiku. Memecahkan misteri ini adalah segalanya. Karena itu sudah menjadi bagiian hidupku. Tolong obesesi ini membuatku tak bisa lepas dari Victoria.
Aku keluar dari kamar itu tanpa ragu. Aku tahu rumahh ini menyimpan banyak cerita. Aku kembali ke ruang tengah.

TERAKHIR KALI

Hal ini belum cukup untuk mengakhiri semua ini. Dari semua bukti yang terkumpul. Ada seseuatu yang masih hilang. Beberapaa rumor yang beredarpun bellum bisa membantuku. Apakah Victoria menyakitinya? Apakah dia benar-benar menyampakkannya?
Tiba - tiba Victoria berkata dari dalam kepalaku "One last time We`ll lay down today One last time Until we fade away One last time We`ll lay down today One last time We slowly fade away" kembali kata-kata tak berarti keluar dari mulutnya aku sama sekali tak mengerti artinya. Apa yang ia maksud untuk terakhir kalinya??

Aku masih berada di rumah Julian. Disini banyyak menyimpan petunjuk atas kecurigaanku. Banyak yang masih belum ku mengerti dari kisah cinta segitiga ini. Apakah benar Victoria terbunuh seperti yang diberitakan di koran? . Aku masih berdiri di ruang tengah dan kembali aku disuguhi pemanndanggan yang terus berubah. Entah ini semua hanya bayanganku saja atau Victoria mencoba membantuku dari dalam diriku. Sekarang aku disuguhi sesuatu yang sudah kuketahui. Sesuatu yang selalu kualami. Kejadian yang kebetulan ini tak bisa kupercaya . Bagai mimpi masa kecilku perlahan menjadi nyata. Apakah ini ingatan Victoria ? Kenapa semuanya serba sama, apa karena aku reinkarnasinya? Pemanndangan kembali berubah Rumah ini kembali ke kehidupan di tahun 1928. Sebuah pintu terbuka. Aku berjalan melalui pintu itu dan kembali aku masuk ke kamar Julian. Kedinginan kembali merasuk kedalam tubuhhku dan dingiinnya sama seperti udara diluar sana. Tiba-tiba tembok kamar tersebut menghilang. Kudengar suara Seorang gadis berteriak dan seorang pria memohon pengampunan. Namun kata-katanya tak bisa kudengar. Akupun terjattuh dan tak sadarkan diri.

JIWANYA AKAN SELALU ADA

Aku terbangun dan segera keluar dari rumah itu. Aku sampai dirumah dan memejamkan mataku lagi dikursi. Kembali dalam mimpiku aku bertemu Victoria. Namun kali ini ia duduk disampingku. "dari mana kita berasal? kemana kita akan pergi saat kita mati? Apa ini sudah ditakdirkan?" tanyaku pada Victoria. Dia masih diam. Mulutku tak mau berhennti bicara "Banyak orang bilang hidup ini singkat. Sekaranng dan disini dan kita cuma diberi satu kesempatan benarkah itu Victoria" kali ini Victoria menjawab "kini kau sudah mengerti semuanya. Aku akhirnya bisa merasakann kedamaian sekarang, Terima kasih Nicolas". Aku hanya diam mendengar jawaban Victoria. Tapi aku bersyukur karena dia merasa damai sekarang. Namun entah mengapa diriku merasa seakan-akan kehilangann sesuatu yang sudah menjadi bagian hidupku. Tiba-tiba Victoria berkata lagi "Move on, be brave. Don't weep at my grave. Because i am no longer here but please never let your memoriies of me dissappear" setelah mengucapkkan itu dia menghilang dan aku terbangun.
Akhirnya aku sadar bahwa Victoria sudah tenang disana. Berkat dia kini aku tak takut laggi pada kematian. Karena aku percaya walaupun aku mati. Jiwaku akan selalu hidup. Mungkin aku takkan pernah menemukan jawaban dari semua misteri ini. Aku mungkin tak mengerti kenapa ini terjadi. Aku mungkin takkan pernah bisa membuktikan apa yang aku tahu. Tapi aku tahu aku masih bisa mencoba. Aku tahu Victoria nyata. Dan akhirnya sekarang dia bisa merasakan kedamaian. Pikiranku yang selalu bertanya telah membantuku menemukan arti kehidupan ini. Dan sekarang aku disini. Semuanya sempurnna sudah. Sekarang aku tinggal mencari arti semua ini. Victoria sudah damai disana. Sekarang tinggal mencari kedamaian dalam diriku.
Keesokan harinya aku memutuskan untuk pergi ke rumah hypnoterapis.
"aku ingin bebas dari semua ini. Tapi aku ingin tahu apa arti semua ini. Kumohon bawa aku ke peristiwa itu" pintaku pada hypnoterapis. "baiklah aku akan menolongmu Nicholas, tapi kau harus benar-benar fokus pada keinginanmu". akupuun memejamkan mataku. Aku ingin mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Walau aku tahu Victoria takkan menghantuiku lagi. Tapi aku ingin tahu kebenarannya. Apakah kejadiannyya benar benar sama seperti yang dituliskan dikoran. Karena mennurutku kisah itu banyyak kejanggallannya.

AKHIRNYA AKU BEBAS

"Kau kembali dikelilingi oleh cahaya putih. Biarkan dirimu melepaskan diri dari masa lalu dan menuju ke kehidupan sekarang. Ketika aku menyuruhmu membuka mata. Kau akan kembali ke masa kini dan merasa damai dan segar. Buka Matamu Nicholas"
Aku terbangun untuk kesekian kalinya. "bagaimana, kau sudah mengettahui kebenarannya?" tanya sang hypnoterapis. "Ya, terima kasih banyak" jawabku singkat. Aku pulang dengan perasaan lega. Karena akhirnya aku mengetahui kebenarannya. Ternyata aku benar, koran itu sudah menceritakan hal yang salah. Aku mengendarai mobilku dan peristiwa itu masih tterbayang di pikiiranku.... Inilah kejadian yang sebenarnya terjjadi pada Victoria.

.....Setelah mataku terpejam, kembali cahaya putih membawakuu kedalam kenyamanan. Aku kembali ke masa lalu dan kali ini aku melihat Victoria terlihatt bahagia. Dia memegang surat yang bertuliskan, "Ya aku juga masih mencintaimu, bisakah kita bertemu di rumahku JULIAN ". Victoriia berlari keluar rumahnya dan menuju kerumah Julian. Mereka bertemu secara rahasia. Tanpa mereka ketahui seseorang yang marah tahu mereka bertemu. Edward datang membawa pistol. Mereka berdua tterkejut. Julian saking terkejutnya sampai ia menjatuhkan botol minuman dari tangannya. Edward langsung mengarahkan pistol pada Julian. "kakak apa yang kau lakukan?". "kau masih belum sadar Julian. Dan aku harus menyadarkanmu". Edward berkata tenang. "maafkan aku kak, aku sudah hampir berubah" jawab Julian. "edward hentikan itu"rengek Victoria "kau lebih memilliih dia daripada aku, aku yang selalu ada untukmu ketika kau menangis. Dan kau lebih memilih pria yang tak ttahu terima kasih ini?" bentak Edward. "maafkan aku edward, tapi hatiku sudah menjadi millik Julian. Aku tak mau menghianatinya" Kata Victoria hampir saja air mata keluar dari mata indahnya. "kakak sadarlah aku ini adikmu" pinta Julian. "DOR" Edward menembak lengan Julian sambil berkata "ya adik yang tidak tahu terima kasih" . Julian lari ke pojjok kamarnya dan melemparkan barang2nya pada Edward . Dia mengeluarkan pisau lipat dan melemparkannya pada Edward. Sementara itu Victoria hanya biisa menangis dan menutupi matanya. Edward terkena lemparan botol Julian. Tangannya berdarah. Dia semakiin marah dan tanpa ampunn menembak Julian dua kali tepat didadanya "DOR DOR" Julian jatuh ke lantai. Victoria berteriak. Edward menghampiri Victoria sambil berkata "Open your eyes Victoria" suara pistol kembali terdengar. Victoria terjatuh ke lantai disamping Julian. Edward terlihatt kebingungan. Tiba-tiba dia mengambil kertas dan menuliskan sesuatu lalu ia selipkan ke saku Julian. "dengan surat ini kau akan terlihat tanpa harapan dan kehilangan". Bisiknya pada Julian yang sekarat. Lalu ia berlari keluar dan melakukan perannya sebagai saksi seperti yang tertulis di koran.
Setelah Edward pergi Julian yang sekarat dengann sisa tenaganya mendekati mayat Victoria dan berbiisik padanya "One last time We`ll lay down today One last time Until we fade away One last time We`ll lay down today One last time We slowly fade away" kata-kata yang Victoria ucapkan pada diriku, kini aku tahu maksudnya. Julian memeluk Victoria, dia meneteskan air matanya dan menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Ketika tubuh mereka terbaring dan akhirpun mulai mendekat. Kulihat arwah mereka terbang ke angkasa. Mereka terlihat bahagia. Semua yang mereka takuttkan menghilang. Dan semuanya kini menjjadi jelas. Titik buram kini menjjadi terang. Jiwa yang lama digantikan. Suara yang familiar terdengar.

Itulah kejadian yang sebenarnya terjadi pada Victoria. Aku mungkin tak bisa mengubah apa yang telah terjadi. Namun dengan mengetahui hal ini. Rasa penasaranku terjawab. Kutemukan hidupku kembali. Aku akhirnya bebas sekarang. Aku bisa mempellajari hidupku dengan melihatmu Victoria. Terima kasih dan semoga kita akan bertemu lagi suatu hari nanti.
Aku mengendarai mobilku dengan nyaman. Aku sampai dirumah dan membaringkan tubuhku di sofa. Kuputar lagu dan mulai merasakan hidup bebasku.....

EPILOG

"Open your eyes Nicholas". Aku membuka mataku dan melihat Hypnoterapis membawa pisau dan menusukku. "Aaaa" teriiaku. "kenapa?" tanyaku dalam keadaan sekarat. "aku disuruh Edward untuk membunuhmu. Kau kenal edward bukan. Ya aku reinkarnasi dari Senator Edward Baynes" jawabnya. Aku terkejut dan kuhembuskan nafas terakhirku. Kini aku tahu maksud Victoria menyuruhku mencari tahu semua tentangnya. Ya dia bermaksud memberitahuku bahwa peristiwa itu akan terjadi lagi. Namun sayang aku tak menyadarinya.....

THE END

BASED ON DREAM THEATER'S ALBUM METROPOLIS PT 2 : SCENE FROM A MEMORY
Character :
-Nicholas
-Victoria Page
-Julian Bayness (The Sleeper)
-Edward Bayness (The Miracle)
-Old Man
-Hypnoterapist
STORY BY : JOHN PETRUCCI, JAMES LABRIE, JOHN MYUNG, MIKE PORTNOY (DREAM THEATER)
WRITTEN BY : RENO TRIMULYO
READ BY : YOU !!!!

Thanks for read this.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Avenged Sevenfold

Avenged Sevenfold