Jumat, 27 Desember 2013

M.Shadows Talks About The Rev

I don't know how to start this or know where to begin. First I would like to thank all the fans for their
support through the passing of Jimmy. It has been comforting to see his fans, our fans, and everyone in
general give their support.

Gue ga tahu gimana dan dari mana memulainya. Pertama gue mau ngucapin terima kasih sama semua fans yang udah bantu kami melewati semuanya setelah kematian Jimmy. Sangat nyaman untuk melihat fansnya, fans kami, dan semua yang udah memberikan support

Jimmy was my best friend, as he was best friends with many other people including the members of Avenged Sevenfold. He was hands down the greatest person I have ever known.

Jimmy sahabat gue, dan sahabat semua orang termasuk anggota Avenged Sevenfold. Dia merupakan orang paling luar biasa yang pernah gue kenal

I told him I loved him everyday. He demanded your love and was never afraid to give it back.
I have walked side by side with Jimmy, everyday, for the last 18 years of my life.

I have no memories before Jimmy, and it's going to be damn hard to move forward without him
here. It still doesn’t seem real.

Gue ga punya kenangan tentang dia sebelumnya dan itu bakal sangat berat buat move on tanpa dia disini. Dan itu semua masih serasa ga nyata

He was my bestfriend, songwriting partner, band mate, confidant, and most importantly, he was my brother. The crazy thing about Jimmy was that everyday was a crazy story.

Dia sahabat gue, penulis lagu, teman band, orang paling gue percaya, dan yang paling penting dia adalah saudara gue. Hal gila tentang Jimmy adalah ceritanya yang gila



We have told our favorite Jimmy stories for the last 2 weeks and never have we repeated ourselves.

Kami menceritakan kisah favorit kami tentang Jimmy selama 2 minggu terakhir dan ga pernah kami mengalaminya

This guy was magical. The out pour of art from his soul was unlike the world has ever seen.

Pria ini sangat ajaib, campuran seni dalam jiwanya ga pernah ada sebelumnya didunia

Unless you spent a day with Jimmy, or 18 years, it's impossible to explain, so I'm not going to try.
He inspired people in different ways.

Kecuali lo ngehabisin hari lo sama Jimmy atau 18 tahun, sangat ga mungkin buat dijelasin, jadi gue ga bakal ngejelasin. Dia menginspirasi orang lewat jalan yang berbeda

He wasn’t just a drummer, he honestly didn’t care so much for the technical side of drums, cause he could
play anything he wanted.

Dia bukan cuma drummer, dia sejujurnya ga peduli tentang teknik bermain drum, karena dia bisa main sesuai yang dia mau

He was all about creating beautiful songs, original fills and hopefully touching people with his art and mind.

Dia adalah semua tentang menciptakan lagu yang indah, membuat keaslian dan penuh harapan untuk menyentuh orang dengan seni dan pikirannya

He told all of us for years, including his parents, that he knew two things in life.He wanted to be a rockstar, and that he wasn't going to live past 30 years old.

Dia bicara sama kami bertahun-tahun, termasuk ortunya, bahwa dia tahu 2 hal dalam hidupnya. Dia pengin jadi bintang dan dia ga bakal hidup lebih dari 30 tahun

He was right on both accounts, but I know Jimmy, and if he knew how much pain this would cause for the ones he left behind, he would have done anything he could to stick around a little longer.


Dia benar tentang keduanya, tapi gue kenal Jimmy, dan jika dia tahu rasa sakit ini bakal membuat orang disekitarnya terluka, dia bakal menyelesaikannya dan bertahan sedikit lebih lama disini

Jimmy gave so much and in the end it was his time to go.
All my reasons for wanting him to stay are selfish and I know he is in a better place then this,


Jimmy membawa banyak dan akhirnya dia punya waktu buat pergi. Alasan gue pengin dia tinggal adalah keegoisan dan gue tahu dia udah ditempat yang lebih baik dari ini

So in a way I'm joyful that my best friend is now at peace.

Jadi sekarang gue sangat bahagia bahwa sahabat gue udah damai

He made it to the other side first and I can’t wait to hang with him again.

Dia bikin ini dari awal dan gue ga bisa nunggu buat keluar sama dia lagi

I have so much to say but can’t find the words so I will wait until time can allow me to find a
way to express myself.

Gue punya banyak kata yang mau diomongin tapi gue ga bisa nemuin kata-kata yg tepat jadi gue bakal nunggu sampai waktu ngijinin gue nemuin jalan buat mencurahkannya sendiri


 As for the rest of us, it has become clear what we need to do.

Sisa-sisa dari kami, itu jadi jelas apa yang kami butuh buat terus melakukannya

We had just finished writing a record with Jimmy. I can’t promise what the future holds because right now it’s too painful to think about, but we know we need to record and put out this record in honor of Jimmy, for Jimmy.

Kami udah nyelesain penulisan rekaman bareng Jimmy. Gue ga bisa janji apa-apa tentang masa depan karena sekarang sangat menyakitkan untuk memikirkan itu, tapi kami tahu kami harus buat rekaman dan menyelesaikannya sebagai penghargaan buat Jimmy

He would call me every night to talk about songs and tell me “this shit is gonna change the world.” I agreed with him, unfortunately I didn’t know it would be on these terms.

Dia bakal nelpon gue tiap malam buat ngomongin tentang lagu dan memberitahu gue kalo ini bakal ngerubah dunia, gue setuju sama dia tapi gue ga tahu kalo ini bakal jadi syaratnya

Please be patient with us for we cannot imagine how hard this is gonna be to get through, we just know
we have to do it for his legacy.

Tolong besabarlah bareng kami karena kami ga bisa ngebayangin gimana beratnya melewati ini, kami cuma ngerti kalo kami harus ngelakuin ini sebagai warisannya

After that, who knows?
But I know Jimmy will help us make that decision when the time comes
.
Setelah itu, siapa yang tahu? Tapi gue tahu Jimmy bakal bantu kami membuat keputusan tepat pada waktunya

I love you Jimmy and I feel like the luckiest man in the world to have known you and spent
18 years of my life with you.

Gue sayang lo Jimmy dan gue ngerasa seperti manusia palingg beruntung karena udah kenal lo dan ngehabisin 18 tahun hidup gue bareng lo



Rest in Peace my friend.

M. Shadows

R.I.P. JIMMY "THE REV" SULLIVAN

M.Shadows Talks About Celebrating The Rev's Death

On December 28, 2009 the rock world was shocked and saddened by the tragic death of
Avenged Sevenfold drummer Jimmy 'The Rev'
Sullivan. He was 28-years-old.

Pada 28 Desember 2009 dunia musik rock terkejut dan berduka karena kematian tragis dari drummer Jimmy "The Rev" Sullivan. Dia berumur 28 tahun

One year on, Avenged Sevenfold frontman M.
Shadows urges fans to celebrate The Rev's life
and not his death. "It's a daily struggle since Jimmy's death," he told
Kerrang!

Setahun berjalan, frontman Avenged Sevenfold, M.Shadows mendorong fans untuk merayakan ultahnya bukan kematiannya "Ini hari-hari sangat menyedihkan sejak kematian Jimmy" dia bicara pada Kerrang

"There are good days and bad days -
days where you don't think about it so much, and
then there're days where you sit there and just
can't believe it."

"Ada hari baik dan buruk, hari-hari dimana kalian sangat ga memikirkannya, dan kemudian ada hari dimana kalian duduk dan ga bisa mempercayainya"

"We're just trying to move forward
and live our lives as best we can, and we're just happy to be here right now."

"Kami cuma mencoba move on dan hidup sebaik mungkin yang kita bisa, dan kami cukup bahagia bisa berada disini sekarang"

"We're going to celebrate his birthday [February
9] and not necessarily his death," he added. "But I
think I'll want to get together [with the rest of the
band] and watch his tribute video and talk about
him. We do that every day anyway, but [today] I
just want to keep it chilled and remember the guy for how fucking awesome he was."

"Kami akan merayakan ulang tahunnya dan ga perlu ngerayain kematiannya, tapi gue pikir, gue bakal selalu bersama dan nonton video tributenya dan membicarakan tentang dia. Memang kita melakukannya setiap hari, tapi hari ini gue cuma mau menyimpannya dan cuma mau mengingat bagaimana menakjubkannya dia "

Rabu, 25 Desember 2013

M.Shadows Quotes

Quotes: "I got my girlfriend a nice ring to show her my dedication. I know that made her excited." -2002 M. Shadows response to the question What's the best gift you've ever given someone that you were more excited to give than anything you've ever received.

"We don't really try, we just do it and look at it later and say, "That sounds good.". M. Shadows on their song writing habits. Interview 2008

"These people, well...it reminds me of when I was thirteen years old and used to call bands sell outs. And to me...we just write what's in our hearts and do the best thing possible. We're not Microsoft, we're not trying to make Ipods and cater to every person. We're gonna write what's in our hearts in our souls for people to listen to and just enjoy it. That's what we're here for . We're just a band, we're just five kids having a good time and putting our hearts on the line. And we would never, in a million years, put something out there that didn't come from our hearts, just to put it out there. When kids call us "sell outs", they're usually young or they're confused or just mad because it doesn't sound like the record before. Maybe one day they'll get older and think, "Wow, this is actually a band that's the farthest thing from a sell out that I could possibly imagine." We've always done what we wanted and the label's never going to tell us what to put on an album. So, maybe one day they'll grow up and realize they didn't like the album but they don't need to call us "sell outs". I guess being called "sell outs" is a normal everyday thing. People are going to call you "sell outs", regardless of what you do." 2008 interview

"I just want to say we support the troops and we love every one of them. Even if they...I know a lot of my friends that are in the military that they don't agree with...Some of them are total, total liberals or this or that, whatever they are and I just want to say that we love all the troops. We don't care what they believe in, they're defending our country and we love them for that. And they're the biggest bad assses...in the world and we just want to thank you. We hope they enjoy the music and we'll keep pumping it out and just keep staying bad asses!" -M. Shadows message to the troups in 2008-

"I don't think what I say is important. We're a metal band. We're not going to say the things that are always politically correct, we're going to say what we really feel." 2006 Kerrang issue #51

"I think we are always going to get that. I sorta like it. When people stop talking about us and start talking shit, then it kinda takes the fun out of
it. But I think if we put out a record with a completely different name a lot of those people would probably give us a chance. It think the problem is that most of the metal crowd don't like our fans. They are so passionate about the band. I mean, I love our fans. They are the best in the world but it's one of those things. If you get a certain amount of popularity, people will start ot hate you." Referencing why A7X isn't accepted so readily by the "metal fans" 2010 Big Cheese

"I feel guilty moving on you know? Jimmy started this band with us. Why do we have the right to move on without him? Then I think he wouldn't want us to stop. He'd want us to go on and rock out." 2010 Big Cheese

"Axl Rose is a genius. He can piss off everybody and storm off stage in the middle of a concert, but they're still his fans." - 2006

"I've always seen us as a metal band but alot of punk attitude involved. That's from growing up in a punk environment." - 2006 -


"We have alot of friends in metalcore bands, but I think sometimes we get upset and say stuff, and it gets taken really seriously. When you write an album like "City of Evil" and people say you're a metalcore band you're like fuck you." - 2006 -

"I don't like that term [Republican] because I like to make decisions based on the actual subject." In 2006, M.Shadows was attacked as well as other members of the band based on their party affiliations. An article published in a popular magazine made them out to have improper views and their party affiliation ruling their decisions and support of certain unpopular views.

"Censorship, telling people how to live their lives I completely disagree with." - 2006 -


"We stand for musical individuality. That's all we stand for." - 2006 -

"We might not be as bad as people make us out to be but we do still like to have fun." - 2006 -

"We definitely learned a lot about living every day to the fullest and loving the ones you have because you never know when you're going to leave this place. No matter what you do in life that's the most important thing because it could end just like that." Referencing what Jimmy's loss has taught the band about life.

"MY NICKNAME'S 'HOT STUD'."


"SYNYSTER'S NAME IS 'HOT BUFFY SEX DUDE'."

"WE'RE GONNA DRIVE AROUND AND LOOK
FOR....SLUTS."

"BOOBIES, BOOBIES!"

"WE JUST DO WHAT WE FEEL IS BEST, AND IF
PEOPLE THINK IT SUCKS OR WE ARE FAGS OR TALK
SHIT, THAT'S COOL. WE AREN'T DOING THIS TO
IMPRESS ANYONE. WE WRITE AND PLAY MUSIC TO
PLEASE OURSELVES."

"WE ARE JUST TRYING TO MAKE MUSIC, AND IF
PEOPLE LIKE IT, THEN THAT'S AWESOME. BE
YOURSELF AND LIKE WHAT YOU LIKE, FUCK
EVERYONE ELSE."



"I'M NOT SURE ABOUT THE FUNNIEST, BUT BY FAR
THE COOLEST IS WHEN FANS SHOW US THEIR
AVENGED TATTOOS. THAT KIND OF SHIT MAKES US
SO EXCITED. THAT'S THE ULTIMATE SACRIFICE FOR
A BAND, AND I LOVE IT WHEN I SEE AVENGED INK."

"COME ON, HE DIDNT FIGHT ALL FIVE OF THEM"


"WE'VE BEEN READING THE MÖTLEY CRÜE BOOK.
THATS OUR HOLY BIBLE."

"I SAW THE REV THE OTHER NIGHT AND HE WAS ON
LIKE FOUR DIFFERENT THINGS. HE WAS LIKE, DUDE,
IVE BEEN GONE FOR THREE DAYS!"

“I’VE HAD PEOPLE COME TO MY HOUSE TO FUCK
WITH ME, AND I’D HAVE SHOT THEM FOR SURE IF I
HAD A GUN."

“I SERIOUSLY LISTEN TO ‘BARBIE GIRL’ BY AQUA WAY
MORE THAN I SHOULD. IT WAS THE REV’S CD, AND
HE SERIOUSLY THREW HIS OWN CD OUT THE
WINDOW, BECAUSE I WOULD LISTEN TO IT TOO
MUCH."

“WE CAN NEVER BE SERIOUS… WHAT’S WRONG
WITH US?"

"ANYONE THAT CALLS US A SELL OUT HAS NEVER
HEARD THE RECORD OR THEY ARE BASING IT OFF
OF THE FACT THAT WE DON’T SCREAM ANYMORE"

“IF AN 18-YEAR-OLD KID WERE TO COME UP AND
TALK SHIT ABOUT MY BAND IT WOULD BE A REALLY
BAD SCENE FOR THEM"

“I’M TOO HUNG FOR WOMEN’S UNDERWEAR"


“WHEN YOU GO TO OUR LIVE SHOW, IT’S A FULL-ON
HEAVY METAL SHOW, AND WE DON’T NEED I MEAN,
NO OFFENSE TO 10-YEAR-OLD AND 11-YEAR-OLD
LITTLE GILS, [BUT] THEY’RE NOT GOING TO
UNDERSTAND THE EXPERIENCE."

“SHADOWS MOM: WHEN ARE YOU GOING TO
VEGAS?



SHADOWS: WE'RE IN THE MIDDLE OF AN
INTERVIEW.


SHADOWS MOM: OH.

THE REV: YOU'RE DONE FOR... SHADOWS: PLEASE GO INSIDE I'LL TALK TO YOU
LATER."
“SHADOWS: COCAINE IS AN ORGANIZED
RELIGION."
“SHADOW: THE REVEREND STILL PAYS FOR
HOOKERS OR WAITS UNTIL GIRLS ARE PASSED
OUT.ZACKY ALWAYS HAS GOTTEN GIRLS.
SYNYSTER DOESN'T LIKE THEM UNLESS THEY ARE
UNDER 16 AND JUSTIN IMPREGNATES EVERY GIRL HE
MEETS."

“SHADOWS: ZACKY VENGEANCE SHAVES HIS ASS
.
ZACKY: WAXING'S FAR TOO EMBARRASSING."

“ITS TIME TO GET NAKED AND YOUR LENSES ARE
BIG ENOUGH TO HANDLE IT SO GET THE FUCK OUT
OF HERE"
“WELL SOMETIMES YOU JUST HAVE TO MAN OUT
THE DOOSH SHIT"

Minggu, 22 Desember 2013

... MEMBAKAR IBLIS ...

Bismillahir-Rah maanir-Rahim ...

Rekreasi ilmiah ini dilakukan sekelompok siswi dan
para guru wanita menuju salah satu desa untuk
menyaksikan tempat-tempat bersejarah. Ketika
bus yang dinaiki telah sampai, mereka melihat
desa itu seakan terasing dari daerah lain, dan
kelebihannya memang daerahnya terpencil dan penduduknya sedikit.

Para siswi dan guru mulai turun dari bus dan mulai
menyaksikan situs-situs bersejarah. Mereka
menulis sebagian yang mereka saksikan, dan pada
awalnya mereka saling berkumpul satu dengan
yang lainnya untuk menyaksikan pemandangan.


Setelah beberapa jam para siswi tersebut masing- masing berpencar untuk mencari tempat yang
menakjubkan, lalu berdiam di situ. Ada satu siswi yang bersemangat sekali untuk
menulis situs-situs itu dengan seksama. Tanpa
terasa ia menjauh dari teman-temannya.

Setelah
beberapa lama para siswi dan para guru kembali
menaiki bus. Karena kurangnya penataan, para
guru mengira semua siswi telah menaiki bus. Tetapi satu siswi tadi masih tertinggal di sana, dan
teman-temannya telah meninggalkannya.

Ketika
waktu semakin sore, siswi tersebut kembali ke
tempat semula. Tetapi ia lihat tempat itu telah sepi,
tidak ada seorang pun selain dirinya. Ia memanggil dengan sekuat suaranya tetapi tidak
ada jawaban sama sekali. Akhirnya ia memutuskan
untuk berjalan menuju desa terdekat dengan
harapan ia mendapatkan sarana untuk dapat
kembali ke kotanya.


Setelah melakukan perjalanan yang panjang
sembari menangis tiba-tiba ia melihat gubuk
terpencil. Ia pun mengetuk pintu. Ternyata yang
keluar adalah pemuda yang usianya mendekati
dua puluh tahun membukakan pintu untuknya.


Pemuda itu terkejut dan berkata, “Engkau ini siapa?” Ia menjawab, “Aku seorang siswi yang datang ke
sini bersama dari sekolah. Tetapi mereka
meninggalkanku sendirian, aku tidak tahu jalan
pulang.” “Sesungguhnya engkau berada di desa terasing.
Sedangkan desa yang engkau kehendaki berada
di arah utara, sedangkan engkau berada di arah
selatan, sedangkan disana tidak ada seorang pun
yan tinggal.” Ia meminta siswi itu untuk masuk ke gubuknya dan
bermalam di situ sampai masuk waktu pagi
sehingga mudah untuk mencari transportasi
menuju kotanya.

Ia mempersilahkan si gadis untuk
tidur di atas tempat tidurnya sedangkan ia sendiri
akan tidur di atas tanah di sudut kamar. Pemuda itu mengambil kain dan digantungkan
pada tali sekeliling kamar tidur agar tertutup dari
arah kamar lainnya. Si siswi pun merebahkan
tubuhnya dengan rasa takut. Ia pun menyelimuti
seluruh tubuhnya kecuali dua matanya yang
mencoba memperhatikan apa yang dilakukan si pemuda.

Si pemuda sedang duduk di pojok kamar dengan
buku di tangannya. Tiba-tiba ia meletakkan buku
dan melihat ke lilin yang berada di depannya.
Setelah itu ia meletakkan jempolnya di atas lilin
selama sekitar lima belas menit sehingga
membakarnya. Ia kemudian melakukan hal yang sama terhadap semua jemarinya.

Si gadis senantiasa mengawasinya. Ia menangis
tertahan karna takut jika pemuda itu hendak
berbuat sesuatu dan dikira ia mengikuti aliran
sekte tertentu. Keduanya tidak dapat tidur sama
sekali sampai pagi. Kemudian paginya pemuda tersebut
mengantarkan si gadis samapai ke rumahnya.



Gadis tersebut menceritakan pengalamannya
bersama pemuda tersebut kepada kedua orang
tuanya. Tetapi si ayah tidak percaya terhadap
cerita tersebut mengingat putrinya sedang sakit karna ketakutan dengan peristiwa yang
dialaminya. Si ayah pun pergi menemui pemuda tersebut dan
mengaku sebgai musafir, dan memintanya untuk
menunjukan jalan.

Si ayah memperhatikan jemari
si pemuda yang keduanya di perban. Si ayah
bertanya tentang jemarinya. Pemuda itu menjawab “Dua malam yang lalu telah
datang kepadaku seorang gadis cantik. Ia tidur
dirumahku. Sedangkan setan mengodaku. Aku
khawatir terjerumus ke dalam dosa atau ke
bodohan. Maka aku putuskan untuk membakar
jemariku satu demi satu, agar syahwat setan ikut terbakar bersamanya sebelum Iblis
memperdayaku. Hasrat untuk berbuat tidak
senonoh terhadap si gadis lebih berat rasanya dari
pada sakitnya jari saat terbakar.”

Ayah si gadis kagum dengan keteguhan pemuda
tadi. Beliau pun mengundangnya ke rumah. Ia
memutuskan untuk menikahkannya dengan
putrinya, sedangkan si pemuda belum tahu bahwa
calon istrinya tadi adalah si gadis cantik yang
pernah bersamanya. Setelah ia berhasil menghindari perbuatan haram
bersama si gadis pada malam itu, maka diganti
dengan keberuntungan memilikinya selama
hidupnya.

"Tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena
Allah, kecuali Allah akan mengganti bagimu denga
sesuatu yang lebih baik dari apa yang kamu
tinggalkan."(HR. Ahmad ) ...

Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita
yang telah lama terkunci ..

Rabu, 18 Desember 2013

Prinsip Anak Tegal

"PRINSIP ANAK TEGAL"

-kelakuan boleh nakal,, tapi ga kurang ajar

-penampilan emang acak2an,, tapi kami selalu ingat tuhan .

-otak boleh pas-pasan,, tapi gak berarti ga punya
masa depan

-wajah boleh kritis,, tapi kami selalu optimis

-kami brutal,, bukan berarti ga punya moral

-kami orang biasa,, selalu berpenampilan
sederhana

-kami sadis,, tapi romantis

-kami setia kawan,, hanya brontak sama lawan,,

-kami bersatu untuk jd no.1

"inilah jiwa anak TEGAL yg sesungguhnya"

Senin, 16 Desember 2013

Pesan Ronaldo Untuk Sir Alex

Pesan Cristiano Ronaldo kepada Sir Alex Ferguson
dalam acara penganugerahan gelar BBC Sports
Personality of The Year:


"Halo boss. Saya mempunyai kesempatan untuk
mengirim pesan untuk Anda dan saya ingin
membagikan ke semua orang tentang apa yang telah Anda berikan
buat saya, sesuatu yang tak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya."

"Ketika saya sampai di Manchester sebagai
pemuda 18 tahun, Anda seperti figur ayah untuk saya di sepak bola,
Anda memberikan saya banyak kesempatan dan
mengajari saya banyak hal, dan saya senang bisa mengirim pesan ini kepada Anda saat ini."

"Saya ingat kala itu saya meminta kaus bernomor 28 dan Anda memberi saya kaus bernomor 7. Hal itu membuat saya dalam tekanan tapi Anda kemudian
mengatakan kalau hal itu tak akan jadi masalah
dan menurut Anda saya pantas mengenakan kaus itu di tubuh saya karena saya adalah pemain yang fantastis."

"Anda mengajarkan saya bagaimana menjadi
seorang profesional yang baik serta menjadi pribadi yang baik,

"Anda amat pantas mendapat penghargaan ini
(Diamond Award - BBC Personality of The Year) karena Anda adalah pribadi yang fantastis. Anda merupakan si nomor1."

"Nikmati Siang Anda, kita akan berjumpa lagi nanti. Baik-baik, Sir Alex."

Viva Ronaldo

Sabtu, 14 Desember 2013

Alasan Personil A7X Tidak Punya Akun Sosmed

Alasan M. Shadows (Mewakili Personil Lainnya)
Nggak Mau Punya Akun Jejaring Sosial Pribadi.

Kutipan ini disadur dan diterjemahkan dari
wawancara di majalah Rock Sound terbaru.

Jangan lupa untuk follow @A7XIndo.

P.S.: River itu adalah nama anak lelaki pertama-
nya M. Shadows dan Valary yang baru berusia 1
tahun.


Oke ini dia alasan M. Shadows (mewakili personil lainnya) kenapa mereka nggak mau pake jejaring sosial.

(1) Nggak ada yang berhak tau segala hal tentang gue, keluarga gue atau kehidupan gue...
(2) yang gue sendiri nggak pengen para fans kami mengetahuinya dalam jangka waktu tertentu...

(3) Gue ngelakuin sesuatu dengan serius, dan yang gue lakuin itu adalah membuat musik...

(4) Gue nggak pengen menghidupi kehidupan
pribadi gue di ranah publik...

(5) Dan gue udah berusaha selama bertahun-
tahun untuk seperti itu. Dan gue nggak pengen
merubah hal itu sekarang...

(6) Kalo lo maenin twitter dan lo punya ratusan
atau ribuan orang yang mengawasi setiap gerak-gerik lo...

(7) Maka hal itu bakalan jadi sesuatu yang bisa
bikin lo ketagihan...

(8) Lo jadi malah kepengen banyak-banyak
caper sama orang-orang lain, dan lo bakal terus-terusan seperti itu...

(9) Dan hal itu bakalan membuat lo berhenti
menghidupi hidup lo...

(10) Kalo gue ngeliat beberapa orang brengsek
yang ngetweet foto-foto makanannya setiap 15
menit sekali...

(11) Ujung-ujungnya gue bakalan membenci dia.
Itu bukan kehidupan nyata buat gue...

(12) Hal paling utama dan terpenting bagi gue
sekarang adalah...

(13) Memastikan bahwa gue selalu ada untuk anak dan istri gue...

(14) Setidaknya gue ada bersama mereka di
tahun pertama hidup anak gue ketimbang touring sama A7X...

(15) Tapi tentunya gue sangat menantikan waktu
buat touring sama A7X lagi...

(16) Gue nggak mau dia tumbuh besar tanpa sosok seorang ayah, gue pengen dia tumbuh besar melihat dan mempelajari hal-hal yang gue lakuin...

(17) Gue pengen membagi hidup gue dengan dia
(River) sebanyak mungkin...

(18) Sebanyak hasrat gue untuk bisa menyaksikan kehidupannya dan juga menjadi bagian dari hidupnya. (Sekian).

Seperti Astronot

Adakah seseorang yang bisa mendengarku ?
Atau aku hanya berbicara pada diriku sendiri ?
Pikiranku sudah terlalu lelah
Dalam pencarian seseorang

Bagiku semuanya tampak tak benar
Semuanya begitu - begitu saja dikepalaku
Adakah seseorang yang bisa memberitahuku ?
Mengapa aku begitu kesepian seperti sebuah
satelit ?

Aku tuli karena kesunyian ini
Apakah telah kulakukan sesuatu ?
Aku tahu ada berjuta lainnya
Tak mungkin hanya aku sendiri
Dan semuanya terasa berbeda di kepalaku
Adakah seseorang yang bisa memberitahuku ? Mengapa aku begitu kesepian seperti sebuah
satelit ?

Karena malam ini aku merasa seperti seorang
astronot
Yang mengirimkan SOS namun kehilangan sinyal
Sekarang aku terperangkap disini
Dan dunia melupakanku ..

Bolehkah aku beristirahat ?
Karena aku lelah terombang ambing ..

Aku terjaga dan berteriak
Ditempat tanpa gravitasi ini
Dan kumulai mencemaskan keadaan diriku
Kumohon hentikan misi ini
Dan izinkan aku beristirahat ..

Malam ini kan kupanggil semua astronot
Orang-orang yang dilupakan dunia
Jika kau dengar aku
Datang dan jemputlah diriku

Apakah kau ada di luar sana?
Karena dirimulah yang kubutuhkan

Jumat, 13 Desember 2013

Tak Ada Klaim Atas Diriku

TIDAK ADA KLAIM ATAS DIRIKU.

Mereka berkata aku tak akan dapat bertahan
Tanpa ada seorang pun yang jadi tempatku
berpegang
Ku tegaskan sekarang aku bukan kalian
Mencibirlah tapi dengar kata-kataku...

Aku hanya milikku sendiri
Bukan milik siapapun juga

Mereka tak percaya aku akan dapat bertahan
Sendiri dalam hidup yang semakin tak berbelas
kasihan
Setidaknya aku telah terbiasa begini
Ku takkan jatuh saat semuanya pergi....

A Man For Himself
Aku pegang kata-kata itu
Kesendirian bukanlah penghalang seseorang untuk jadi sesuatu
Dan tak seharusnya seorang pun berhak
mengklaim orang lain sebagai haknya

Silahkan sebut aku gila
Tapi suatu saat kalian akan berfikir

Aku takkan menangis seperti liik-lirik tolol yang
kalian nyanyikan
"Aku takk bisa hidup tanpamu"..Yeah...Yeah...
Saat kalian semua sibuk diperbudak orang lain
Aku akan berkata...

TIDAK ADA KLAIM ATAS DIRIKU....
Aku hanya milikku sendiri
Urusi urusanmu sendiri
Aku hanya milikku sendiri
Bukan milik siapapun

Kamis, 05 Desember 2013

Telah Dibayar Dengan Segelas Susu

BERGETAR HATI MEMBACA INI


Suatu hari, anak seorang lelaki miskin yang hidup
dari menjual asongan dari pintu ke pintu
menemukan bahwa kantongnya hanya tersisa
beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar.

Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta
makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi, anak
itu kehilangan keberanian saat seorang wanita
muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi
meminta makanan, dia hanya berani meminta
segelas air.


Wanita muda tersebut melihat dan berpikir bahwa
anak lelaki tersebut pastilah lapar. Oleh karena itu,
dia membawakan segelas susu.

Anak lelaki itu
meminumnya dengan lambat. Kemudian, dia bertanya, “ Berapa aku harus
membayar untuk segelas susu ini?” Wanita itu
menjawab, “Kamu tidak perlu bayar apa pun. Ibu
kami mengajarkan tidak menerima bayaran untuk kebaikan,” kata wanita itu menambahkan.


Kemudian, anak lelaki itu menghabiskan susunya dan berkata, “Dari dalam hatiku, aku sangat berterima kasih kepada Anda.”

Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut
mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Akhirnya, mereka mengirimnya ke kota besar
tempat dokter spesialis yang mampu menangani
penyakit langkanya tersebut.

Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan
pemeriksaan. Saat dia mendengar kota asal si
wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata Dr. Kelly. Dia segera bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit menuju kamar si wanita tersebut.

Dengan berpakaian jubah kedokteran, dia
menemui si wanitaitu. Dia langsung mengenali
wanita itu pada sekali pandang. Kemudian, dia
kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan
nyawa wanita itu. Mulai hari itu, dia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita tersebut.

Setelah melalui perjuangan yang panjang,
akhirnya diperoleh kemenangan.. Wanita itu
sembuh! Kemudian , Dr. Kelly meminta bagian
keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan wanita itu kepadanya...
Dr. Kelly melihatnya dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, lalu mengirimkannya ke kamar pasien.

Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut.
Dia sangat yakin bahwa dia tak akan mampu
membayar tagihan tersebut, walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Akhirnya, dia memberanikan diri untuk membaca
tagihan tersebut. Ada sesuatu yang menarik
perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan
tersebut. Dia membaca tulisan yang berbunyi...
“Telah dibayar lunas dengan segelas susu!”
Tertanda, Dr. Howard Kelly Air mata kebahagiaan membanjiri mata wanita itu.
Dia berdoa, “Ya Allah, terima kasih… bahwa cinta-Mu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.”

Terkadang, Sedekah dan Kebaikan dimasa lalu
dapat menyelesaikan masalah kita di masa yang
akan datang.

Minggu, 24 November 2013

Terjemahan Lagu Avenged Sevenfold - Natural Born Killer

Sekali kertakan jari untuk mati
Sekali sentuhan untuk mengakhiri hari
Cerita lain dengan adegan yang hancur takkan pernah terjadi

Kau ingin aku menceritakannya?
Aku memohon padamu untuk berjalan dikakiku setiap waktu
Melihat jam hingga kau beristirahat

Kau ingin menangisinya
Dan itu membuatku menganggap bahwa aku telah gilaI
Jalanku melihatmu kini buram


Jadi inikalah dunia yang kau tinggalkan
Dan inilah kesalahan yang akan memakanmu


Mati sendirian
Inilah satu hal yang tak ingin kulakukan
Maka ucapkan doamu

Karena aku tak ingin meninggalkan tempat ini tanpamu

Tak bisa menyuapku dengan uang
Tak bisa menunjukanku dengan aib

Pembunuh lain yang datang dari keluarga yang hancur

Hingga kau melindungiku dengan ketenaran

Kau ingin mengetahui tentang ini
Tapi aku bersamamu setiap hari
Cerita yang hancur dan kau tertinggal


Dan ketika kau bertanya mengenai itu
,

Aku jamin kau bisa istirahat, aku akan memberikan padamu sisi terbaikku

Nampaknya kita semua mempunyai teman untuk ditemukan

Jadi inilah kebenncian yang telah ku punya saat lahir
Penuh dengan cerita tentang kebohongan


Mati sendirian
Inilah satu hal yang tak ingin kulakukan
Maka ucapkan doamu

Karena aku tak ingin meninggalkan tempat ini tanpamu

Dan aku menunggu, menunggu hari untukku perlahan (dan semua janji yang kutemukan)
Tak ada keraguan, kau menarik pelatuk dan cerita tertinggal (aku tahu kau ingin melihatku terpanggang)
Seperti jiwaku tak ingin bertahan

Mati sendirian
Inilah satu hal yang tak ingin kulakukan
Maka ucapkan doamu

Karena aku tak ingin meninggalkan tempat ini tanpamu

Untuk mati tak diketahui
Ingin menghancurkan ikan yang kita lihat melaluinya
Untuk membunuh cahaya yang menyilaukan
Mengekspose keburukan yang kita pendam

Rabu, 20 November 2013

Hidup Dimatamu

HIDUP DIMATAMU

Tak terhitung… masa-masa yang telah terlewati
Seberapa besarkah aku sungguh- sungguh
mengenal dirimu?
Tak sesederhana menyusuri selembar peta dengan
jarimu
Aku tahu engkau sedang mencoba
menyembunyikan raut kegelisahanmu

Seolah melawan hari esok yang kian mendekat
Aku berjalan di sekitar, masih saja ia berupa
ketakjuban…
betapa hatiku penuh akan dirimu
Jika aku menengadah, gemerlapan meluap-luap, tak akan pernah memudar

Andai aku dapat seperti matahari yang selalu
bersinar cemerlang
Aku ingin didekap dalam keharumanmu… hanya
untuk beberapa saat lagi
Terenggut oleh kerah bajuku keluar menuju udara,aku berbalik

Remang, desau putih menandakan berlalunya
musim
Berulang terus dan terus, tiba-tiba membuatku
bertanya… mengapa aku di sini?

Aku ingin duduk di sampingmu, selamanya
memandangi senyumanmu
Ingin tinggal di sepasang mata itu dan merasakan berbagai untaian peristiwa
Seperti pemandangan lembut terlukis dalam
keindahan rangkaian warna
Aku ingin menghentikan waktu selamanya

Aku ingin duduk di sisimu, selamanya melihat
senyummu
Ingin tinggal di sepasang mata itu dan melewati
berbagai untaian peristiwa
Andaikan suatu hari aku dapat membawamu ke
musim yang terang benderang
Menuju bunga-bunga yang bermekaran di langit
bagaikan salju..

Minggu, 17 November 2013

Semoga Beruntung Jalanku

Aku masih mempunyai mimpi untuk bangkit
Apa yang akan menungguku di jalan ini
Tentunya jawabannya adalah mungkin karena ada sesuatu
Aku tidak bisa berhenti, dan mulai menyerah
Tetapi setelah aku terbebani oleh semua ini
Selanjutnya aku ingin tersenyum dengan lembut

Ledakan petir yg lurus di langit biru yang mempesona
Seperti sebuah kekuatan yg akan mengalahkan
segalanya
Perjalanan baru dimulai

Kita akan bertemu lagi suatu hari nanti
Kita akan datang dihari esok untuk melihat ke
belakang
Semoga beruntung jalanku
Jalan untuk sebuah kepercayaan

Terjatuh disana sini
Sepertinya tidak akan menemukan jawabannya
Tentu saja aku tidak akan menyesal

Aku akan tertawa?
Aku akan melanjutkannya
Lihat aku tidak takut lagi
Semuanya bisa ku atasi,jadi apa yg akan terjadi
esok
Seberapa jauhkah dariku? Di sudut dunia yang terus berubah

Senang bisa bertemu dengan dirimu
Aku tidak pandai dalam berkata2
Bisakah suatu saat nanti kita berbicara dengan baik
Semoga jalanku beruntung
Mereka tersenyum

Ledakan petir yg lurus di langit biru yang mempesona
Seperti sebuah kekuatan yg akan mengalahkan
segalanya
Perjalanan baru dimulai
Kita akan bertemu lagi suatu hari nanti
Kita akan datang dihari esok untuk melihat ke
belakang
Semoga beruntung jalanku
Dengan senyuman

Di sudut dunia yang terus berubah
Senang bisa bertemu dengan dirimu
Aku tidak pandai dalam berkata2
Bisakah suatu saat nanti kita berbicara dengan baik
Jauh melebihi pelangi
Semoga beruntung jalanku
Jalan untuk sebuah kepercayaan

Sendiri Dalam Kenyataan

Mimpi memudar, jejak kaki semakin samar Perjalanan jauh itu terhempas keras oleh angin seketika itu juga, kenangan itu telah membakar
hatiku
Kenangan yang tidak akan aku lihat lagi

Berapa lamakah hari esok akan menunggu di ujung jalan itu ?
Hidup ini akan terus berjalan.. dan akupun pergi

Semua memudar, hari yang menyedihkan,hari yang
menyenangkan, dan memori tentang cinta.
Dan akupun belajar bahwa cinta akan berubah
menjadi penderitaan
Kenangan yang tiba-tiba aku lihat itu sungguh indah
Di jalan yang sudah dikenal

Aku senang dapat bertemu denganmu, itu sudah
cukup
Hidup ini akan terus berjalan,, dan akupun pergi

Berapa lama hari esok akan mengunggu di ujung
jalan itu?
Siapakah yang telah membakar hatiku ini ?
Kepandaian waktu mengalihkanku dari kesepian
Cintaku padamu adalah buktinya
Walaupun aku tidak akan meningalkan satu jejak
langkahku

Hidup ini akan terus berjalan.. dan akupun pergi ( Hidup tanpa penyesalan )

Hatiku Menggambar Sebuah Mimpi

Lihatlah, angin mulai berayun
Dan akupun belum menyerah
Dapat kurasakan matahari di balik awan
Bahkan melalui angin yang berbeda haluan..

Hati ini menggambar mimpi terbang tinggi menuju kebebasan
Hatiku menggambarkan mimpi
Oh, ketika ku berhenti di suatu tempat yang jauh.. dan membuka mataku
Aku merasa akan menemukanmu, tersenyum padaku
Alangkah bahagianya jika kita dapat bersua, la la la~

Hei, jika kita menggabungkan nafas..
Kita dapat terbang lebih tinggi!
Namun dapatkah kita melihat masa depan dari
sana? walau hanya sekeping saja..

Hati ini menggambarkan mimpi terbang jauh
menyeberangi lautan waktu
Hatiku menggambarkan mimpi
Oh, aku berharap mimpiku menjadi nyata agar kau disini, tersenyum padaku

Marilah, rentangkan tanganmu
Sekarang kita terbebas
Tiada yang dapat mengikat hati kita
Mataharipun menghentikan pandangan kita dan
tak peduli seberapa pudarnya dunia itu

Semua.. mari menggambar mimpi
Hati kita menggambarkan mimpi
mari menggambar mimpi.. ... lihatlah...!

Oh, di tempat ku mendarat... ketika kubuka mata ini..
Alangkah bahagianya jika dapat melihatmu, tersenyum padaku

Kamis, 14 November 2013

Cerpen ; Ku Tunggu Kau Di Surga

Panas yang menyengat membuat bunga - bunga di taman kota terlihat lesu. Para polisi pun sibuk mengatur jalannya lalu lintas kota. Kendaraan-kendaraan saling berebut untuk mendahullui dan matahari yang menyengatpun semakin menambah panas jiwa mereka. Di ujung jalan dibangku taman kota Vani duduk dan membuka tasnya lalu memeriksa skripsi yang telah ia kerjakan dan siap diujikan. Diambilnya earphone dan ia mullai mendengarkan alunan musik dari handphone sembari membolak-balik halaman demi halaman.
Sementara itu ditengah kota yang tak jauh dari taman tersebut Revan keluar dari sekolah dengan wajah lesu, sambil memaki tak jelas. "sialan nih guru, masa mesti buat lagi, padahal cuma salah sedikit, mana ga dikasih tau gimana yang betul " ucapnya sambil menunjuk-nunjuk laporan miliknya. Dia pergi ke tempat ia memarkir mobilnya lalu menjalankannya menuju taman kota.
sesampainya di taman ia segera menuju ke tempat duduk dimana Vani yang sedang memeriksa skripsi tadi duduk. Dia duduk tanpa memperhatikan wanita disampingnya. Dalam hati Vani berkata "dasar cowo sekolahan, ga permisi ga apa langsung maen duduk aja". Keheningan diantara mereka akhirnya terpecahkan karena Revan berteriak " ah sialan, dasar guru payah, ga tau apa uang gue udah habis, payah". "mas bisa tenang ga??" tiba-tiba Vani bertanya padanya. "enak aja gue dipanggil mas, emang gue udah tua" jawab Revan. "ye, nanyanya sante, kok situ nyolot sih". Sesaat dalam hati Revan ingin membalas sindiran wanita itu, namun ia teringat pada kata-kata ibunya yang sudah meninggal bahwa semua hal yang dilakukan,dan dikatakan dalam keadaan marah pasti hasilnya ga bagus mending diam aja. Revan memutuskan untuk diam. Sampai akhirnya ia tertarik dengan sesuatu yang dari tadi dibaca wanita itu. "Mba lagi baca apaan?" tanyanya. Vani tidak menghiraukan pertanyaan Revan, dia hanya diam sambil terus membaca skripsinya. "yah tadi gue teriak-teriak mbanya sewot, sekarang gue nanya baik-baik mbanya malah diem ga ngerespon" ucap Revan dengan sedikit kesal. "lagi baca sambil meriksa skripsi, emang mau bantuin?? " jawabnya sambil melepas earphonenya. "oh skripsi, yah gue sih ga bisa bantuin, buat laporan aja salah mulu" jawabnya sambil memperlihatkan laporannya yang salah. "laporan apaan emang, sini gue periksa, ya kali aja bisa bantu". "wah beneran mba, selain cantik mba baik juga ya," ucap Revan sambil memberikan laporannya pada Vani. Vani lalu memeriksa laporan Revan dan menjelaskan bagaimana cara membuat laporan yang benar pada Revan. "oh jadi mesti kayak gitu ya mba, eh mba namanya siapa sih??" tanya Revan. Vani menjawab sambil memeberikan skripsinya pada Revan "tuh baca aja sendiri" di skripsi tersebut tertulis nama Leana Geovani. "wah namanya keren, ambil darimana mba?, kenalin gue Revan Sullivan". "mana gue tahu, gue lahir nama itu udah ada di diri gue" jawab Vani. "oh ya panggilnya Vani aja ya". "wah udah jam 3 gue mau ke kampus, sini skripsinya" sambil meminta skripsinya. "yah, yah kok pergi sih, minta nomer hapenya dong mba?" pinta Revan sambil mengembalikan skripsi tadi. "buat apaan?". "ya barangkali aja laporan gue salah lagi kan bisa sms mba". Setelah diam sebentar akhirnya Vani memberikan nomernya pada Revan

Selanjutnya mereka sering sekali bertemu di tempat itu. Terkadang Revan datang sambil membawa buku pelajaran dan menanyakan sesuatu yang dia tidak mengerti pada Vani. Vani pun tak canggung untuk mengajari semua yang ia bisa. Karena memang sifat Vina yang suka menolong dan tak tega melihat orang lain susah walaupun dirinya sendiri sudah dianggap sekarat oleh dokter karena kanker yang dideritanya. Namun hal itu selalu ia sembunyikan dari siapapun. Hingga suatu hari di tempat itu Revan mengatakan sesuatu yang tidak pernah Vani duga. "mba udah punya pacar belum??" tanya Revan. Pertanyaan seperti ini yang selalu ia khawatirkan "udah" jawabnya singkat. "yah..." "udah putus lama, maksudnya hehehe" sambung Vani sebelum Revan melanjutkan perkataanya. "eh yang bener mba, boleh dong kalau aku ngelamar jadi pacar mba?" tanya Revan sambil tersenyum "ga mau" jawab Vani singkat. "yah mba mau yah mau yah, aku udah suka sama mba nih dari pertama kita ketemu" kata Revan sambil memegang jari-jari Vani. "gue bakal ngelakuin apapun biar bisa jadi pacar mba deh" kata Revan lagi, genggamannya semakin erat. Dalam hati Vani juga menyadari kalau hatinya memang sudah kepincut sama Revan, yang boleh dibilang wajahnya diatas standar orang ganteng lah. Ditambah sepertinya dia anak orang kaya. Namun otaknya seakan menyuruhnya untuk menahan rasa itu. Bukan karena apa tapi Vani tidak mau membuat orang yang mencintainya nanti bersedih karena harus menerima kenyataan kalau dirinya sudah sekarat. Karena kebingungannya dia akhirnya memberikan sebuah syarat pada Revan "oke gue mau jjadi pacar loe, tapi loe mesti lulus dengan nilai yang bagus, ga boleh ada nilai 7. Dan mulai hari ini kita ga boleh ketemu sampai kamu lulus". "tapi sms atau nelpon bolehkan" jawab Revan menanggapi syarat yang diajukan Vani. " iya boleh deh" jawab Vani santai.

Sejak hari itu mereka tidak pernah bertemu lagi namun masih saling berkomunikasi. Revan semakin giat belajar dia juga mengikuti les-les pelajaran. Karena memang dia sangat mencintai Vani. Baginya Vani sudah seperti malaikat penolong dalam hidupnya hingga ia rela melakukan apapun untuknya. Namun tanpa ia sadari Vani punya rencana lain yang tak pernah disangka oleh Revan.

2 bulan berlalu, Revan sudah menerima hasil ujiannya. Dia buka amplop dengan perlahan dan terllihat tulisan LULUS dia terlihat bahagia karena usahanya tidak sia-sia. Dia melihat papan pengumuman dan melihhat nilai ujiannya. Ternyata dia berhasil memenuhi syarat yang diajukan Vani. Di menarik kertas tadi dan segera pergi ke taman kota.
Namun tak seperti yang ia harapkan Vani tak ada disitu. Tiba-tiba ponselnya bergetar. Benar saja Vani mengirim sms padanya "maafin gue Van, mungkin pas loe baca sms ini loe udah lulus dan dapat nilai yang sesuai syarat gue. Tapi pas loe baca sms ini juga, artinya gue udah pergi jauh, maaf ya jujur gue emang cinta sama loe tapi gue ga pantes sama loe, ada sesuatu yang gue sembunyiin dari loe dan gue ga mau loe menderita karena gue. Tapi kalo tuhan ngijinin gue bakal balik kesitu kok .... Bye bye Revan

P.S : percuma loe mau nelpon atau sms gue, gue ga bakal jawab dan gue mohon loe harus lupain gue

Setelah membaca sms Vani, hati Revan seakan disayat sembilu. Namun dia berkata pelan "gue bakal nunggu loe disini mba". Esok harinya Revan datang ke taman lagi sambil membawa kertas berisi foto Vani dan dibawah foto itu tertulis "kalo anda melihat gadis ini, bisakah anda beritahu dia dimana aku berada". Dia berdiri di tengah taman dan membagikan kertas tadi pada pengunjung taman yang lewat.
Satu minggu dia tetap di taman itu, bahkan ia tidur didalam mobilnya di taman itu. Melihat hal itu polisi yang bertugas mendatanginya dan berkata "nak kau tak boleh terus disini" "aku sedang menunggu seseorang pak, tak peduli itu sehari lagi, seminggu atau seabad aku akan tetap disini. Walaupun langit Indonesia ini mennurunkan hujan atau salju aku akan tetap disini" jawab Revan wajahnya mulai tampak menderita karena ada lubang yang besar dihatinya. Mendengar jawaban itu polisi tadi pun tak bisa melarangnya dan memutuskan pergi.
Revan berpikir bila dia terus disini dia bisa masuk di berita tv dan Vani akan melihatnya lalu dia datang ke taman itu. Pemikirannya benar banyak stasiun tv meliputnya dan memberi judul berita "Pemuda Yang Tak Mau Pergi".
Di rumah sakit yang jauh dari taman tempat Revan menunggu. Vani melihat berita itu dan berkata dalam hati " Loe bodoh Van, tapi karena kebodohan loe, gue bakal kesana". Vani pergi dari rumah sakit diam-diam dan pergi ke stasiun kereta dan berniat untuk kembali pada Revan.

Beberapa jam kemudian Vani sampai di seberang jalan taman itu. Dia melihat Revan masih berdiri dan membagikan kertas pada orang-orang. "Revan Revan" teriak Vani. Revan terkejut melihat Vani diseberang jalan. Dia mengambil kertas nilai ujiannya dan berlari menuju seberang jalan. Tanpa ia sadari ada mobil melaju kencang dan menabraknya dengan keras. Revan terlempar ke jalanan. Semua orang berteriak dan menengok hampir bersamaan. Vani berteriak dan berlari menuju Revan. Dia memeluk Revan yang berlumuran darah. Tiba-tiba Revan berkata "makasih mba udah mau kembali kesini, nih hasil ujian gue, gue lulus mba". "diam Van udah jangan ngomong lagi, gue yang bodoh, gue yang salah" ucap Vani sambil menangis. "jangan nyalahin diri sendiri mba, mba juga ga bodoh kok, mba lulus kan udah jadi sarjana kan?. Terus lanjutin hidup ini ya mba, wah udah mulai dingin nih mba.." Revan mulai sekarat. "iya gue udah jadi sarjana, dan loe udah resmi jadi pacar gue" kata Vani setengah menangis dan tersenyum. "siip mba, semoga kita bisa ketemu di surga ya, makasih mba udah mau kembali buat aku" setelah mengucapkan kata tersebut Revan tersenyum dan menghembuskan nafas terakhirnya. "Pasti kita ketemu disurga, ga lama lagi, tunggu aku disana ya Van" lalu Vani memeluk erat Revan sambil menangis.

Dua minggu kemudian Vani meninggal dunia karena penyakitnya. Dia dikuburkan disamping makam Revan dan terbang ke surga untuk kembali pada Revan.

Rabu, 13 November 2013

Sebenernya, gue salut sama fans a7x karena
mereka kayaknya loyal ama a7x & solidaritasnya
kepada sesama fans a7x tinggi.

Tapi ada beberapa poin yang membuat mereka
lebih banyak terlihat jelek. Ini fakta dari yang gue liat.

1. Fans a7x itu lebay, mereka bilang rela mati rela ini
rela itu buat a7x, tapi gue belum pernah liat berita
bunyinya gini “Seorang Remaja Mati Bunuh Diri
Karena Tidak Dapat Membeli Album CD Avenged
Sevenfold”.

Kalo A7X dihina, pasti kebakaran jenggot, ngamuk
ga karuan. Tapi produk dalam negri nya sendiri
dihujat & dimaki.

2. Kebanyakan fans a7x fanatik ga penting, mereka
bilang “gw sevenfoldism sejati” dsb. Tapi yang
kayak gitu itu gue perhatiin kalo nulis judul, lirik,
atau nama personil a7x aja masih suka salah,
ditanyain seluk beluk tentang a7x dan musiknya, ga
ngerti. Ngaku fans sejati, tapi masi suka masuk grup a7x & tanya “siapa drummer a7x sekarang?”

WTF!
Fans macem apa tuh!? Ngaku fans sejati, tapi ga punya CD original album
a7x, merchandise a7x, ga pernah nonton live nya.

3. Sebagian dari fans a7x sok tau, mereka
mengklaim bahwa a7x itu heavy metal. Ini yang
membuat banyak pecinta musik metal geram. Kalo
fans a7x ditanya “emang a7x metalnya gimana?
Sub-genre metal apa? Emang karakter metal yang
dipake a7x itu gimana?” banyak yang ga bisa jawab. Hasilnya? Mereka bakal ganti nama anda
dengan mengabsen isi kebun binatang, penghuni
neraka, atau nama-nama bagian tubuh.

4. Banyak dari mereka yang merusak citra Negara,
Indonesia ini udah ancur citranya di mata
internasional, masih ditambah juga. Banyak fans
a7x yang dateng ke fanpage resmi a7x di
Facebook dengan bahasa Inggris kejawen (baca :
bahasa Inggris ga jelas)
pake tulisan k@y4K gNi kemudian nulis “!nd0N3s1A l0v3 d3Ar 6o0D” atau “I
love u a7X” dan yang parah, “when u Com to
inDo ?”. Fans seperti itu diketawain sama fans luar, dan
jangan heran kalo di fanpage resmi a7x banyak
bule yang bakal bilang “FUCK INDONESIA”.

Bahkan Papa Gates, ayahnya Synyster Gates (lead
guitar 1 A7X), menyindir fans Indonesia dengan
menggunakan tulisan yang ga sesuai EYD itu. Misalnya ya itu tadi “!nd0N3s1A l0v3 d3Ar 6o0D”
atau “sYn ChriSt !5 th3 Be5T seVenFoldisM”. Ternyata banyak fans a7x yang marah sama Papa
gates karena hal itu.

WTF! Papa Gates ga akan nulis gitu kalo ga ada
yang ngasi tau di Indonesia ada tulisan yang lebih
rumit dari catatan NASA gitu.
Siapa yang ngasi tau Papa Gates tentang tulisan
alay itu? Pikir sendiri.

5. Fans a7x banyak yang suka berkoar-koar ga
jelas, banyak tanya soal live show A7X di Indo tahun
2012, tapi begitu ada kepastian bahwa A7X positif
dateng, mereka banyak yang bilang “disiarin di TV
gaya?”. WTF! (lagi), kalo cuma mau nonton di TV, ngapain
ribut di Fanpage minta mereka dateng ke Indo
coba? Kalo disiarin di TV, promotornya ga dapet uang!

6. Sebagian besar dari mereka suka kekerasan
kosong, banyak yang ngancem & ngajak adu otot di
dunia nyata, tapi ternyata cuma omong kosong.
Banyak temen gue yang pernah diancem.

Sekalian di catetan ini gue kasi alasan kenapa ada
hater. Menurut pandangan gue, hater itu dibagi jadi 3
.

1. Real/Pure Hater Hater yang beneran benci a7x karena
mengkhianati ideology Underground dengan cara
mengubah genre ke hard rock demi popularitas &
uang. Hater seperti ini lebih besar kebenciannya
sama a7x dibandingin hater jenis lain.

2. Hater Posser Hater yang kebanyakan sebenernya real fans a7x,
tapi benci sama fans yang tingkahnya kayak yg gue tulis tadi. Mereka suka a7x, tapi benci & jijik sama
fans lebay yang namanya misalnya Ibram sii-
sevenfoldismsedjatie-eternalsoldier-deargod-
please-saveme-from-nightmare-love-her-unti ltheend, yang kalo nulis di grup a7x “hY gUy5, phA
kbR n1eCh ? nP# a7X – aFterLive”

3. Hater abal-abal Ini hater yang sebenernya fans karbitan, tapi sok
jadi hater karena takut dikongek hater posser atau
real hater. Sok menghujat a7x, tapi di info profilnya
isinya tentang a7x semua (munaf*ck).

Itulah menurut gue kenapa fans A7X dibenci.. What do u think??

Terjemahan Lagu Avenged Sevenfold - So Far Away

Tak pernah takut akan apapun
Tak pernah malu namun tak pernah bebas
Cahaya yang menyembuhkan hati yang patah
Dengan segala kemampuannya Menjalani hidup yang abadi

Melihat yang tak dilihat orang lain
Kuberusaha sembuhkan hatimu yang patah
Dengan segenap kemampuanku

Akankah kau tetap?
Akankah kau tetap menjauh selamanya?

Bagaimana bisa 'ku hidup tanpa orang-
orang yang kucintai?
Waktu masih membalik halaman buku yang telah
terbakar
Kenangan 'kan selalu dibenakku
Banyak yang ingin kukatakan namun kau begitu jauh

Rencana-rencana masa depan kita
Keinginan semu saat menua
Seolah kita tak terkalahkan
Namun kebenaran begitu menyakitkan

Sebait Lagu terakhir, Sebuah Permintaan terakhir
Bab yang sempurna untuk berhenti
Berkali-kali berusaha kucari
Sebuah tempat di pikiranku

Dimana kau bisa terus
Dimana kau bisa terus terjaga selamanya

Bagaimana bisa 'ku hidup tanpa orang- orang yang kucintai?
Waktu masih membalik halaman buku yang telah
terbakar
Kenangan 'kan selalu dibenakku
Banyak yang ingin kukatakan namun kau begitu jauh

Tidurlah yang nyenyak, aku tak takut
Orang-orang yang kita cinta ada
bersamaku disini
Siapkanlah tempat untukku
'Karna saat aku mati, aku akan segera menuju
Ke kehidupan abadi

Bagaimana bisa 'ku hidup tanpa orang-
orang yang kucintai?
Waktu masih membalik halaman buku yang telah
terbakar
Kenangan 'kan selalu dibenakku
Dan cahaya yang kau tinggalkan tetap menyala, tapi sulit rasanya untuk menetap
Saat banyak yang ingin kukatakan dan kau begitu
jauh

Aku menyayangimu, kau telah siap
Rasa sakit ini kuat dan sangat
menyesakkan
Namun aku 'kan melihatmu, saat waktu
mengijinkanku
Lukamu 'kan hilang, tanganmu tak 'kan lagi terikat

Sungguh jauh
Dan aku ingin kau tahu
Sungguh jauh
Dan aku ingin, ku ingin kau tahu...

Terjemahan Lirik Lagu Avenged Sevenfold - God Hates Us

Penuh mimpi buruk!

Maukah mendengarkanku ?
Kau harus larut untuk mengetahuinya
Bersama waktu, itu menyakitkanku untuk melawanmu
Aku bangun dinding dengan darahmu
untuk ditunjukkan

Tuhan selamatkan kami
Tuhan selamatkan kami semua
Tuhan membenci kami
Tuhan membenci kami semua

Penuh mimpi buruk

Tak ada yang perlu disembuhkan
Tak ada seorangpun untuk dihancurkan
Orang jahat punya peran
Sekarang tak ada yang bisa diambil

Tak ada yang bisa dipercaya
Tak ada yang bisa ditipu
Kau akan menemukannya segera
Bahwa itulah yang terbaik jika kami tahu tempat kami

Pikiranku yang merembes
Jiwaku yang terkoyak
Itulah yang mengambilku bertahun-tahun, menciptakanku, mengontrolmu
Kutinggalkan diriku untuk sebuah ide yang aku curi

Tuhan selamatkan kami
Tuhan selamatkan kami semua
Tuhan membenci kami
Tuhan membenci kami semua

Pembohong, pemaksaaan, pembunuhan
Cinta, benci, ketakutan

Kau lebih baik ambil waktumu
Lebih baik mengambilnya secara perlahan
Karena saat kau mencari seseorang
Takkan ada yang muncul

Penuh mimpi buruk

Kamis, 07 November 2013

Terjemahan Lirik Lagu A7X - Tonight The World Dies

Kehilangan arti dalam hidup kita
Belajar hidup untuk hari esok
Meragukan pilihan yang telah kita buat
Aku tahu kita bisa menyembunyikan aib kita
Walau hanya dalam penyamaran

Tenggelam dalam reruntuhan puing-puing
Membodohi pikiran kita saat kita mencoba bebas
Menutup mata kami agar kami bisa melihat
Mendalami semua yang kita inginkan

Aku tak peduli - membaca tulisan yang ada di tembok
Bunda menangis - tersiksa oleh suara saat kita merangkak

Temui aku di hari yang lebih baik
Tuk meninggalkanku sekalli lagi
Di sebuah jalan

Cobalah mencintaiku selagi kau bisa
Ambil waktu untuk mengerti
Selama aku bisa menyentuh wajahmu
Kau tahu aku takkan meninggalkan tempat ini
Walau hanya dalam pikiranku

Aku tak peduli - membaca tulisan yang ada didinding
Bunda menangis - tersiksa oleh suara saat kami merangkak

Temui aku dihari yang lebih baik
Tuk meninggalkanku sekali lagi
Namun sepertinya ku tak bisa temukan cara yang lebih baik
Untuk berpura-pura tak sadar

Semua kesunyian yang ingin kukatakan
Dan cenderung untuk melarikan diri
Aku kan pergi malam ini bersamamu
Membersihkan semua dosa-dosaku
Dan hanya seperti sebuah kesalahan yang kita buat, kau tahu
Malam ini dunia berakhir

Aku tak peduli - membaca tulisan yang ada didinding
Bunda menangis
- tersiksa oleh suara saat kita merangkak

Temui aku di hari yang lebih baik
Tuk meninggalkanku sekali lagi
Namun sepertinya ku tak bisa temukan cara yang lebih baik
Untuk berpura-pura tak sadar

Minggu, 03 November 2013

Cerpen : Sang Idol

SANG IDOL

     Namaku Jonathan Steel aku terlahir dari orang tua bernama William dan Elizabeth Steel. Aku punya kakak bernama Michael. Dia lima tahun lebih tua dariku. Ayahku menjulukinya Si Merah walaupun dia berambut pirang. Namun demikian dia terperangkap dengan nama itu. Dari awal aku sudah tahu kalau ayahku begitu dekat dengan Michael, dan aku tak dianggap dalam rencana ayahku . Dan saat aku tumbuh dewasa, perbedaan yang mencolok antara aku dan Michael membuatku sedikit ragu akan pandangan yang aku dapat dari mata ayahku. Baginya, Michael tak pernah salah dan aku hanya seorang bocah tak terlihat dan selalu dianggap sebagai kambing hitam. Dan aku menyadari bahwa Merah dan Hitam tak bisa sesuai. Hantaman mental yang kudapat membuatku lebih dan lebih ingin bertanya tentang poin penting yang selama ini aku pendam. "apakah aku seorang anak yang tak pernah diinginkan?" Itulah pertanyaan yang selalu aku pendam. Namun anehnya aku selalu ingin mengikuti jejak ayahku.
   
    Michael dan aku seperti campuran yang aneh, kami bagai cahaya dan kegelapan. Sangat sulit dipercaya bahwa kami lahir dari orang tua yang sama. Terkadang aku membayangkan seandainya mereka bertiga pergi bersama, namun selalu saja hal itu tak bisa diwujudkan. Tapi Michael yang selalu melihat ketidaksukaan orang tuaku terhadapku, selalu mencoba yang terbaik untuk menyemangatiku. Dia selalu menyemangati diriku tentang diriku yang selalu dibedakan dan dia tahu itu. Michael selalu berkata bahwa ketika aku lahir, dia melihat malaikat terbang di atas tubuhku dan berkata "kau harus menjadi seseorang". Dan aku tak mengerti apa arti "seseorang" itu, namun ketika aku mulai dewasa aku mulai mengerti artinya.

      Beberapa anak biasanya menempatkan ibu mereka sebagai sahabat, namun tidak demikian dengan diriku. Ibuku berpendirian, tidak berpendidikan, kadang-
kadang berprasangka, sombong, percaya segala
sesuatu yang dia baca, walaupun itu benar atau tidak. Pikirannya membingungkan tapi dia cantik,
sangat cantik dan aku sering bertanya-tanya dalam batasan kebingungan, bagaimana seseorang dengan deskripsi seperti ini bisa
hidup rasional. Itullah serangkaian karakter yang sering kujumpai dalam hidupku.

      Dalam rasa sakit, misteri dari semua penderitaanku membuatku mengartikan apa arti hidupku ini; depresi adalah musuhku, ketakutan adalah temanku, kebencian adalah sahabatku, dan kemarahan adalah penyemangatku. Empat karakter dalam kehidupanku yang akan kujadikan penjaga dalam hidupku dan pengontrol semua yang aku lakukan. Hingga sampai suatu hari karakter-karakter itu mulai memudar

       Hari itu adalah hari ulang tahunku yang ke 14, Hari yang mengubah kehidupanku untuk selamanya. Kakakku Michael, seseorang yang selalu melindungiku, temanku, pahlawanku terbunuh. Dia ditabrak oleh pengendara mabuk. Dia tewas seketika. Aku bahkan tidak bisa berdiri untuk pergi
ke pemakamannya. Kesedihanku bertambah karena aku tahu aku takkan melihatnya lagi. Ketidakhadiranku di pemakaman Michael membuat kebencian orang tuaku padaku bertambah. Dan sejak saat itu, tak ada yang menghiraukanku, aku bagai hidup di neraka yang aku sebut "rumah" . Setahun setelah kematiannya aku semakin muak dengan rumahku, Aku lebih sering berkeliaran di jalan-jalan dalam kabut
hampir tidak sadar akan apapun atau siapapun. Minum-minuman, mengonsumsi obat-obatan adalah kehidupan baru yang aku anggap menarik, menakutkan sekaligus berbahaya.

       Selanjutnya aku tak pernah lagi pulang ke rumah. Aku hidup dijalanan sekarang, tak ada larangan dan gangguan. Suatu hari ketika aku sedang mabuk aku pergi kota dan berhenti di depan toko musik dan dari balik kaca aku melihat sebuah gitar yang membuatku ingin memilikinya. Gitar itu yang selama ini selalu kuinginkan, obsesiku. Darah Merah 6 Senar. Seakan gitar itu adalah segalanya bagiku. Aku menyadari bahwa gitar itu adalah satu-satunya cara untuk mengekspresikan diriku. Itulah caraku untuk membuang semua rasa sakit dan frustasiku sekaligus membuka kembali karakter-karakter yang sudah memudar. Karena dengan gitar itu akan kubuat laguku sendiri dan aku tahu bahwa takdirku adalah musik. "berapa harga gitar itu pak" tanyaku pada sang penjual "200 dollar" jawabnya singkat. Aku merogoh sakuku dan kuhabiskan semuanya untuk membeli gitar. Tapi aku tahu aku harus pergi dari tempat ini jika aku ingin sukses.

        Aku yang masih berumur 16 tahun memutuskan untuk pergi mencari jati diriku dan yang satu kata yang kuingat adalah semboyan keluargaku "hidup,bekerja, mati" . Aku tak tahu kemana aku akan pergi, tapi aku tak bisa menunggu untuk pergi kesana. Yang kutahu hanyalah aku pergi dari rumah, pergi dari kehidupan lamaku. Aku pergi karena jika aku tetap tinggal disana aku tahu persis apa yang akan terjadi padaku. Aku akan mati. Maka aku pergi ke kota besar hanya berbekal harapan, ketertarikan, dan kesempatan untukku hidup dan bermusik tanpa penyiksaan yang selama ini aku dapatkan. Aku menumpang sepanjang jalan dengan
sebuah koper di satu tangan dan gitar di tangan yang
lain dan saat aku berdiri di tepi kota yang penuh keajaiban
ini. Aku berpikir bahwa ini akan menjadi rumah baruku. Tempat yang aku beri nama "ARENA KEBAHAGIAN" .

         Dua tahun aku hidup dan berjuang di arena ini. Mencoba menciptakan musik yang berbeda dan merekamnya. Hingga akhirnya aku bertemu dengan seorang pengusaha bernama Charlie. Dulunya ia seorang pengacara sellama 25 tahun sampai ia menemukan bahwa ia bisa membantu lebih banyak orang di industri musik dibandingkan di pengadilan. Dan sekarang dia telah menjadi pimpinan salah satu perusahaan musik terbesar di dunia. Baginya industri musik adalah domba yang memimpin sang gembala. Charlie bilang industri musik adalah tempat dimana semua orang menjual semuanya. Dimana semua artis akan melakukan apapun untuk sebuah ketenaran. Tempat dimana musik datang untuk mati.

          Melalui dirinya aku mempelajari semua yang aku butuhkan dalam industri musik yang sebelumnya aku tak tahu. Dia bilang dia akan menjadikanku seorang bintang. Sesuatu hal terbesar yang dunia punya. Kesempatan besar itu akhirnya datang. Aku pun memutuskan untuk mengikuti Charlie. "O.K. nak disinilah kesepakatannya. Siapkah kau mengambil resiko?" tanya Charlie "Ya" kujawab dengan mantap. " Tanda tangani kontrak ini dan aku akan mempertemukanmu dengan seseorang" katanya sambil menyodorkan kertas yang kutahu itu adalah kontrak kerjaku. Lalu dia memperkenalkanku pada seorang manager bernama Alex Rodman. Aku mulai bekerja sama dengannya dan bersama, kami bisa mengusai dunia dalam hitungan bulan dan membuatku menjadi terkenal bahkan sebelum album pertamaku dirilis.

        Beberapa hari sebelum perilisan album pertamaku, aku duduk di taman dekat apartemenku, seorang wanita peramal menghampiriku dan bertanya apakah boleh dia meramalkan keberuntunganku. "bolehkah aku meramalkan masa depanmu anak muda?" Aku yang belum pernah melakukan hal itu pun dengan cepat mengiyakan permintaannya "ya, lakukanlah dengan baik". Dia mengeluarkan beberapa kartu remi dan mulai menebak masa laluku. Dia bercerita dengan baik sampai pada detail-detailnya. Tentang penderitaan masa kecilku, kakakku dan orang tuaku. Dia melihat saat ini aku dengan perjuanganku akan berhasil dan memenuhi impianku dan bahwa aku akan menemukan kebahagiaan baru untukku. Tapi setelah
sekitar sepuluh menit ia berhenti dan aku ingin tahu masa depanku dan aku memohon padanya untuk terus meramal "ayolah aku siap mendengarnya" desakku padanya dan akhirnya dia berbicara. Dia menunjukkan penglihatan yang akan sangat mengganggu untuk diriku. Aku mengatakan kepadanya
bahwa aku ingin kekayaan dan ketenaran, dan dalam kartu ia melihat seorang pahlawan jatuh. Dia menatapku dan berkata "Berhati-hatilah pada apa yang kau minta, karena mungkin semua akan menjadi nyata, kau mungkin akan punya segalanya namun aku ragu dengan kebahagianmu". Aku bertanya padanya apakah dia yakin dengan apa yang ia lihat. Dan dengan pandangan kosong dia berbalik dan pergi meninggalkanku bersama kartunya yang menghantuiku disisa hidupku.

         Kesuksesan berhasil kudapatkan dengan mudah. Lebih banyak rekaman yang terjual lebih banyak hal yang bisa kudapatkan. Teman, uang, wanita, mobil, rumah. Membuatku menjadi pecandu hedonisme dan pada saat itu seorang masuk ke ruanganku. Dia memperkenalkan dirinya sebagai dokter. Aku bertanya padanya dokter macam apa dia "siapa kau dan dokter macam apa kau ini?", lalu dia menjawab " namaku Sam kau boleh memanggilmu Paman Sam dan aku akan menjadi doktermu ". Jawabannya membingungkanku. Namun dia meyakinkan diriku bahwa ia hanya ingin menjadi temanku. Akupun tak kuasa menahan hasratnya.

         Tiga tahun selanjutnya sungguh tahun yang suram bagiku. Narkoba menjadi santapan baruku dan alkohol sudah menjadi coca cola bagiku. Dan Dokter Rockter atau Paman Sam menjadi teman baruku yang menurutku tak lebih dari seorang pecandu dan aku tak pernah mendengar hatiku berbicara padaku sejak malam itu. Aku sekarang dipuncak karirku dan dunia melihatku seperti yang kuimpikan. The Idol, the Great Crimson Idol. Sekarang aku sudah punya semua yang nampak. Semuanya, kecuali satu hal yang berarti lebih untukku dari apapun. Rasa sakit yang berubah menjadi obsesiku. Penerimaan diriku oleh orang tuaku, orang yang tak pernah kubicarakan sejak aku meninggalkan rumah.

         Di suatu pagi managerku Alex datang dan membatalkan salah satu malam pestaku. "aku harus membatalkan semuanya, agar kau tak terus menerus seperti ini". pestaku adalah ketika semua orang datang kerumahku, band, dokter, para wanita dll. Dan kami menonton film lalu melakukan apapun yang ada di film tersebut. Dan Alex akan meninggalkan jika aku tak segera berhenti dari kebiasaan ini. "baiklah aku akan mencoba melepaskan semua ini". Ini tidak berarti bahwa ia peduli tentang diriku, sebagai orang yang tertarik pada bakat ku dan apa yang aku bisa lakukan untuk memajukan karirnya sebagai manager yang nyata. Tapi hal itulah yang menyadarkanku bagaimana hal itu pergi begitu.

        Setelah sekian lama akhirnya aku memutuskan untuk menggelar konser tunggal. Aku meminta Alex untuk menyiapkan semuanya. Diapun menyanggupinya. Tiga hari selanjutnya aku sudah bersiap-siap dibalik panggung. "aku rasa ini adalah konserku yang terakhir, aku ingin kembali ke orang tuaku" kataku pada Alex. "kalau itu keputusanmu aku takkan melarangnya, terima kasih untuk kerjasamanya selama ini" jawab Alex, seakan dia mengerti perasaanku. Aku melangkah keatas panggung dengan mantap. Lagu demi lagu kunyanyikan hingga akhirnya aku sampai di puncak acara. Aku menyanyikan lagu yang aku buat dijalanan. Kusapa semua penonton. "Terima kasih kalian sudah datang di konserku terbaikku. Karena mungkin malam ini adalah malam terakhir aku menggelar konser. Terima kasih semuanya, kalian luar biasa". Lalu kunyanyikan lagu terakhir dan meninggalkan panggung itu.

          Sepulang konser aku duduk sendirian di apartemenku dengan rasa sakit. Dan aku sudah berhenti dari alkohol dan obat-obatan tapi aku kini dimabukan oleh ketenaranku sendiri dan kini aku punya cukup keberanian untuk mengangkat telepon dan memanggil nomor tersebut. Pikiranku jadi tak menentu aku tak tahu apa yang akan terjadi dan rasa takut itu mengalahkanku. Aku pelan-pelan meletakkan telepon namun tiba-tiba kudapati suara seseorang dan seperti mengirim kedinginan melalui tubuhku yang aku sendiri tak pernah tahu. Itu adalah ibuku. Sulit bagiku untuk berbicara, hatiku berdebar tapi aku akan melakukan yang
terbaik yang aku bisa. Dia sangat dingin. Tapi aku tahu kejutan tiba-tiba yang terdengar olehku setelah beberapa tahun yang luar biasa.Dan aku berharap bahwa semua waktu yang terlewati mampu menyembuhkan luka yang begitu dalam antara aku dan orang tuaku. Tapi... Aku sangat ingin mereka mengakui diriku. Karena hanya itu yang kumau selama ini . Aku harap kesuksesanku akan membuktikan kelayakanku sebagai anak mereka. Dan mereka akan menyambutku sebagai seorang anak yang hilang. Semua yang aku inginkan hanyalah membuat mereka bangga padaku. Namun kurang dari 50 kata yang mereka ucapkan. Empat kata terakhir mereka adalah "kami tidak punya putra". Hatiku remuk mendengar kata-kata itu. Aku tak tahu harus bagaimana lagi agar orang tuaku mau menerimaku.

          Beberapa luka memang takkan bisa disembuhkan dan lukaku telah melukaiku sepanjang waktu. Malam itu aku seorang bintang besar merasa jatuh dari langit. Semuanya sudah kudapat. Tapi mengapa, mengapa aku tak bisa mendapatkan pengakuan dari orang tuaku. Seberapa durhaka aku ini Tuhan?. Percuma semua yang aku dapat ini jika orang tuaku tak merasa bangga padaku. Malam itu aku kembali teringat dengan Michael. Rasanya hanya dia yang mampu mengerti perasaanku.

          Malam itu aku begitu depresi. Kulihat gitar milikku. Entah bagaimana, hal itu terlintas begitu saja di otakku. Keinginan untuk mengakhiri hidupku. Karena sesuai semboyan keluargaku "Hidup , Bekerja, Mati" kini aku sudahh sampai di bagian terakhir semboyan itu. Aku ingin bertemu Michael disana. Aku lepaskan 6 senar yang ada pada gitar kesayanganku. Kuucapkan selamat tinggal pada dunia. Pada semuanya, orang tuaku yang tak pernah menganggapku, Charlie, Alex, Paman Sam dan semua yang kukenal melalui surat yang kutinggalkan. Kugantung diriku dengan enam senar tersebut. Aku siap untuk mati. Selamat tinggal semuanya. Ya aku adalah The One. Akulah sang Idol.

Cerpen : Bayang-Bayang Sebuah Memori

Bayang - Bayang Sebuah Memori   

   "Tutup matamu dan mulailah merasa nyaman, ambil napas panjang dan lepaskan perlahan. Konsentrasi pada nafasmu, di setiap tarikan nafas kau akan merasa lebih nyaman. Bayangkan cahaya putih berada diatas kepalamu, fokus pada cahaya itu dan biarkan mengalir kedalam tubuhmu. Biarkan dirimu tenggelam lebih dalam
ke dalam pikiran yang paling nyaman. Sekarang saat aku menghitung dari 10 hingga 1 kau akan merasa lebih nyaman dan tenang. 10,9,8,7,6 kau akan masuk kedalam tempat dimana tak ada yang bisa melukaimu. 5,4,3,2 jika kau ingin kembali yang harus kau lakukan hanyalah membuka matamu 1"

       Kata-kata hypnoterapis membuatku terlelap. Kini aku dikelilingi cahaya yang membuatku merasa nyaman. Tak ada ketakutan, tak ada rasa sakit. Pikiran alam bawah sadarku tiba-tiba mulai berputar dan membuatku terjatuh kedalam kehidupan di masa lalu. Tak ada yang terlihat nyata, aku mulai merasa kehilangan arah ketika kabut menyelimutiku. Dan ketika ku beranikan diri untuk melangkah lebih dekat. Perasaan aneh menghampiriku, sesuatunya mulai terlihat dan aku merasa melihat diriku sendiri di dalam layar. Aku bertemu wanita yang selalu datang dalam mimpiku. Kini aku tahu dia bernama Victoria. Dia hanya tersenyum padaku dan menghilang begitu saja. "Halo Victoria, senang bertemu denganmu teman".

      Aku membuka mataku dan kulihat pemandangan rumah sang hypnoterapis. "Bagaimana keadaanmu Nicholas?" tanyanya. "Aku baik-baik saja, terima kasih" jawabku. "Apa aku boleh kembali lagi nanti" tanyaku. Dia tersenyum dan berkata  "Tentu saja, silahkan datang hingga kau merasa bebas dan nyaman". Aku tersenyum dan sang hypnoterapis mengantarkanku hingga pintu depan.

      Sensasi aneh pikiran bawah sadarku, relaksasi tanpa sadar yang kualami seakan seperti mimpi buruk yang indah. Aku tak sabar untuk segera melakukannya lagi. Setiap kali ku tutup mataku, selalu ada kejutan, ada kehidupan lain yang seakan menungguku. Namun sayang bagian akhir yang ingin kulihat selalu saja menghilang. Kuputuskan untuk kembali kerumah hypnoterapis. Dan kembali melakukan terapi itu. Sensasi yang sama itu membuatku nyaman. Kini aku berada dirumah yang selalu ada dimimpiku.

       Aku masuk kedalam rumah itu, aku merasa sangat familiar dengan tempat ini walau aku tak pernah datang kesini sebelumnya. Ada jalan terang yang menunjukan sebuah kamar diujung tangga, udara dingin yang menusuk tulang tak menghalangi tekadku untuk melangkah kesana. Kubuka pintu kamar itu dan aku melihat Victoria di cermin. Wajahnya yang cantik dengan mata indah mulai nampak. "Hei, bisakah kau memberitahuku, mengapa aku ada disini ?" tanyaku padanya. Dia hanya diam membisu dicermin itu. Didalam matanya
yang indah aku bisa menebak kalau ada yang sedang ia sembunyikan. Dibalik wajah cantiknya ada sesuatu yang menghancurkan hatinya. Tiba-tiba ia berkata " Malam ini aku sudah mencari, perasaan yang merasuk dalam tubuhku. Malam ini aku telah mencari, sesuatu yang aku tahu mencoba membebaskan diri. Aku tak bisa menolong diriku. Aku merasa diriku keluar dari kepalaku. Dan membagi jiwaku menjadi dua ".
Apa maksudnya, apa arti kata-kata itu.

      Tak sempat aku bertanya, dia kembali menghilang dan aku kembali ke duniaku. Mataku terbuka ke dunia nyata. Victoria seakan terus menyelimutiku bagai kabut yang bersinar. Kenapa harus aku? batinku ketika di perjalanan pulang. Kenapa kehidupan lain itu terus menghantuiku setiap hari?. Andai ku tahu cara kesana, aku akan kesana dan mencari tahu. Jika kubisa aku ingin tinggal lebih lama untuk mencari sesuatu yang aku sendiri tak tahu untuk apa. Ada sesuatu seperti kunci yang hilang, untuk bisa membuka pintu pikiranku. Kini aku terobsesi oleh misteri ini. Hari ini aku mencari, sesuatu yang tak mau pergi dariku. hari ini aku mencari sesuatu yang kutahu ingin merasa bebas. Aku tak bisa menolong diriku sendiri, aku merasa seperti diriku dibagi dua. Sungguh aneh, deja vu yang aneh. Tapi aku tak peduli, aku berharap bisa menemukan kebenarannya.

      Semua yang ia lihat, aku sudah melihatnya. Semua yang ia dengar sudah tergores dari dulu di ingatanku. Seakan semuanya diucapkan melalui kata-kataku. Malam ini aku tahu siapa aku dan apa hubunganku dengan Victoria. Hal itu ku ketahui setelah ia datang kembali ke mimpiku malam ini. Apa yang aku ambil adalah sesuatu yang ia tinggalkan. Aku merasa kami berbagi satu keabadian dalam dua pikiran, yang terhubungkan oleh suatu benang tak berujung yang tak mungkin diputuskan. Ya aku adalah reinkarnasi Victoria. Meski sulit kuterima tapi tak bisa kupungkiri bahwa itu benar-benar nyata. Aku duduk diatas kasur ini sambil melamunkan diriku. Tapi misteri ini belum usai. Misteri mengapa ia menghantuiku. Dan aku harus mencari tahu lebih banyak lagi mengenai hal ini.

      Sendiri di malam yang dingin ini. Aku masih memikirkan diriku bahwa aku adalah reinkarnasinya. Perasaan aneh itu terus menghantuiku. Aku ingin menemukan jawaban atas misteri yang kuimpikan. Aku selalu mendengar wanita menangis yang kini kutahu bahwa itu adalah suara Victoria. Tapi apa sesungguhnya arti dari semua itu??.
Dengan perasaan bercampur aduk, aku membanting pintu, dan memutuskan untuk menenangkan diri. Kupacu mobilku menuju ke bukit tempat biasa ku merenung saat hatiku gundah. Sampai di tempat itu kembali aku dikejutkan oleh pemandangan aneh. Di sebelah vila milikku ternyata ada sebuah rumah, rumah yang sama yang ada disetiap mimpi dan terapiku.

      Aku memberanikan diri untuk masuk ke rumah itu. Aku bertemu dengan seorang tua yang kupikir bisa
kupercayai. Dia terlihat kesepian. Aku memulai percakapan dengannya. Aku bertanya padanya apakah dia mengenal gadis bernama Victoria. Dia bilang dia mengenalnya lalu dia bertanya padaku "Nak tahukah kau bahwa gadis itu terbunuh disini?" "Tragedi fatal ini sudah dibicarakan bertahun-tahun". Melalui pertanyaan tadi aku tahu bahwa Victoria telah mati. Hanya kenangannya yang bisa diceritakan oleh pria tua itu. Dia meninggal di usia yang
sangat muda. Dia tewas tanpa cinta, tanpa harapan. Tak ada kedamaian dalam pikirannya. Dia tewas secara brutal. Ketika malam mulai larut Aku mulai bisa menemukan jalan untuk mempelajari tragedi ini. Aku masih mencari jawaban atas misteri ini. Namun pria itu pergi dan meninggalkanku sendirian. Namun melihatku
kebingungan berdiri sendiri disana, dia kembali berkata padaku sebelum dia meninggalkan rumah itu "Kau akan tahu kebenarannya saat masa lalumu terulang".

      Kini aku tahu Victoria telah dibunuh. Entah bagaimana ceritanya. Namun rumor itu masih beredar. Esok harinya aku yang masih kebingungan pergi lagi ke tempat hypnoterapis. Aku ingin tahu kebenaran dari kematian Victoria. Aku bertanya pada Hypnoterapis apa aku bisa tahu bagaimana diriku yang dulu bisa mati. Diapun
menyanggupinya. "Sekarang saatnya mengetahui bagaimana kau mati. Tapi ingat kematian bukanlah akhir tapi
hanya sebuah transisi" . Kalimat itu yang kudengar terakhir kali sebelum aku terlelap.

      Kembali aku berada diantara cahaya yang membawaku kembali lagi ke masa lalu. Kali ini aku dibawa ke sebuah rumah yang sekali lagi sangat familiar bagiku. Tak ada siapapun disitu. Aku hanya melihat sebuah koran tergeletak di sebuah meja. Aku mengambil koran itu dan mulai membacanya. Koran tahun 1928 ini memberitakan sebuah peristiwa pembunuhan sadis.

HEADLINE
      Pembunuhan, seorang gadis terbunuh. Dia ditembak di bukit Echo. Akhir yang mengerikan pembunuhnya tewas, diduga dia bunuh diri. Seorang saksi mendengar sebuah teriakan. Dia berlari dan menemukan seorang gadis terbujur kaku di lantai. Di sampingnya berdiri seorang pria, gugup, terguncang, pistol ada ditangannya.
Saksi tersebut berkata kalau dia mencoba membantunya. Namun dia mengarahkan pistol pada dirinya sendiri dan menarik pelatuknya. Tubuhnya jatuh disamping tubuh gadis yang malang itu. Setelah berteriak sia-sia saksi
tersebut berlari mencari bantuan. Sebuah akhir tragis untuk sebuah kisah cinta. Setelah itu kami mencoba melakukan penyelidikan. Perbuatan mereka sudah terlalu jauh. Gadis itu menginginkan cinta yang tulus. Namun pelaku punya rencana lain. Dia terperangkap di jalan yang salah. Gadis itu sudah membiarkan pelaku terpuruk. Menurut saksi gadis itu berkata " Aku tak bisa mencintai pria jahat". Gadis itu mungkin bisa memaafkan si pelaku jika ia berusaha untuk berubah. Namun yang jadi pertanyaan adalah apakah pertemuan mereka yang fatal sudah direncanakan??.
      Ada banyak kejanggalan pada kejadian itu. Banyak bukti mengarah kesitu. Saksi berkata kalau dia menemukan pisau lipat di tanah. Apakah korban tidak waspada, apa ia tidak menyadarinya?. Kami melanjutkan penyelidikan dan kami menemukan adanya surat di saku pelaku. Kami beranggapan bahwa itu adalah surat bunuh diri yang sengaja ia tinggalkan.

      Setelah selesai membaca koran ini aku tahu bahwa Victoria dibunuh oleh kekasihnya sendiri. Dengan ini aku tahu bahwa Victoria menginginkan aku untuk mengetahui hal yang sebenarnya terjadi pada malam pembunuhannya. Sekarang tinggal beberapa potongan teka-teki yang harus kutemukan. Secepatnya aku akan
membuat diriku terlepas dari kehidupan ini. Pengembaraanku sudah sangat jauh sekarang. Apa yang sudah aku lalui membuat diriku mengerti siapa diriku sebenarnya. Semua yang sudah kupelajari telah membawaku melampaui kehidupan ini.

     Aku kembali terbangun dari terapiku. "Bagaimana apa kau sudah puas?" tanya hypnnoterapis. "belum, tapi kini aku mulai mengerti, terima kasih". "Aku akan datang lagi nanti" aku berkata untuk memberitahunya. "Ya, aku akan selalu siap membantumu" jawabnya sambil mengantarku keluar dari rumahnya.
     Malam harinya, aku masih belum bisa tidur nyaman. Malam itu kuputuskan kalau besok aku akan mencari tahu siapa Victoria yang sebenarnya. Dan aku berharap bisa menemukan banyak petunjuk ketika aku mengetahui siapa sebenarnya dia. Esok harinya aku berkelana mencari tahu rumah Victoria. Kutemukan rumahnya namun penghuninya sudah bukan keluarganya lagi. Akupun mencoba bertanya dimana aku bisa mengunjungi kuburannya. Seorang pria menunjukan pemakaman yang tak jauh dari sini. Aku segera memacu mobilku ke
pemakaman tersebut. Setelah mencari - cari karena banyak sekali batu nisan disana. Akhirnya kutemukan nisan bertuliskan Victoria Page.

     Entah mengapa tiba-tiba hatiku terasa disayat-sayat ketika ku menemukan makamnya. Di batu nisan itu banyak pesan berisi kenangan tentang Victoria. Dari tulisan tersebut aku tahu bahwa Victoria gadis muda bermata hijau kecoklatan yang indah menawan. Selain cantik dia juga sangat ramah kepada semua orang
yang dikenalnya. Tapi kenapa?. Kenapa dia tak pernah diberi kesempatan.

      Aku membayangkan dirinya ketika ia terbunuh. Dimalam bulan purnama dia mengorbankan dirinya tanpa perlawanan. Korban dari keadaan. Sekarang aku sadar dan setelah aku mengekspos tragedi ini, kesedihan merasuk kedalam tubuhku. Semua ini terlihat tak adil baginya. Aku bisa mempelajari hidup ini dengan memandang matanya. Banyak rumput yang tumbuh disekitar makamnya. Aku kembali membaca tulisan yang ada di batu nisannya. Kali ini aku merasa seperti akan mati lemas. Dia masih sangat polos, mataku terbuka lebar. Aku merasa hampa sekarang dan air mataku tiba-tiba menetes, karena aku merasa bagian dari diriku telah mati bersama Victoria. Dan ketika bayangan Victoria merasuk ke dalam kepalaku aku menangis seperti bayi. Dan kini aku tahu bagaimana rasanya. Rasanya seperti kehilangan seseorang yang sangat aku cintai. Perasaanku bisa merasakan apa yang dia rasakan. Dia tak pernah diberi pilihan. Keputusasaan telah merenggut kebahagiaanya.

       Ini terasa sungguh tak adil. Aku sudah diberi banyak dalam hidup ini. Aku punya istri yang setia, aku punya anak yang lucu, aku masih bisa bernafas diusiaku yang sekarang. Sementara dia gadis yang polos, cantik, baik tak pernah bisa mendapatkan kebahagiaan. Apakah itu adil?? Tanyaku pada diri sendiri. Aku merasa menderita untuk terakhir kalinya karena berduka cita atas dirinya. Aku pun mengucapkan selamat tinggal pada Victoria. Aku pergi dari pemakaman itu.

     Kejadian ini membuatku bisa melepaskan kesedihan masa laluku. Kini aku tahu siapa diriku sebelumnya.
Dalam perjalananku untuk pulang aku terus memikirkan dirinya. Sekarang pintu pikiranku telah terbuka lebar. Aku akan terus mencari tahu kebenarannya agar dia damai di alam sana. Karena kedamaianya adalah kedamaianku juga.

      Malam harinya aku masih dihantui Victoria. Namun dalam mimipiku seakan dia menyuruhku untuk pergi ke rumah kekasihnya. Ketika aku terbangun esok paginya,setelah pulang kerja aku langsung memacu mobilku untuk mencari rumah kekasih Victoria. Dan tanpa terduga ternyata rumah kekasihnya adalah rumah yang pernah aku kunjungi dalam terapiku. Rumah dimana ada sebuah koran yang menceritakan pembunuhan Victoria. Aku masuk ke rumah itu. Namun didalam rumah itu tak ada siapa-siapa. Aku berdiri sendiri disana. Aku melihat-lihat
sekeliling. Ada kamar bertuliskan Julian di pintunya aku masuk kesana. Tiba-tiba aku merasa aneh. Perasaan aneh seperti yang kualami ketika melakukan terapi. Dan tiba-tiba pemandangan kamar itu berubah. Dari yang
awalnya kotor kosong, kini ada seorang pria muda yang wajahnya terlihat menderita. Kamarnya berantakan disamping tempat tidurnya terdapat banyak minuman keras. Bahkan ada beberapa pil obat yang terbungkus plastik ditempat tidurnya. Dia meminum obat itudan dia terlihat senang. Aku mencoba mendekat, ternyata dia
meminum obat-obatan terlarang. Apakah dia pria yang dicintai Victoria yang sekaligus membunuhnya. Kini aku mengerti mengapa Victoria menyampakkannya. Kelakuannya inilah yang membuat siapapun tak betah bersamanya.

      Tiba-tiba pria kurus itu berbicara sendiri. "Victoria maafkan aku. Obat-obatan itu membuatku melayang. Diriku terikat oleh itu dan aku terlalu lemah. Nestapa ini begitu abadi. Sisi burukku telah menjatuhkanku. Tolong aku tak bisa keluar dari cengkraman kebiasaan ini. Tolong keluarkan aku. Aku ingin berhenti'' katanya sambil
memegang foto gadis yg kutahu itu adalah Victoria. "Tolong hentikan ini, aku ingin berhenti." . Lalu dia mengobrak-abrik semua minuman dan obat yang ada dikamarnya. Aku berpikir kalau dia ingin menghentikan kecanduannya. Apakah ia berhasil? Apakah itu yang membuat Victoria mau menemuinya lagi? .

     Kembali pemandangan berubah aku terjatuh dan diseret ke kamar lainnya. Kamar yang ini bersih berbanding
terbalik dengan kamar Julian. Di pintunya tertulis nama Edward. Di kamar itu ada seorang pria yang cukup tampan dan sepertinya dia kakak dari Julian. Dari arah belakangku seorang gadis masuk sambil menangis. Gadis itu Victoria. Dia menemui Edward dan dan duduk disampingnya. Edward berkata pada Victoria "Akan ada cinta baru yang lahir untuk setiap sesuatu yang telah mati". Victoria terlihat bahagia, ketika bersamanya. Apakah Victoria jatuh cinta padanya?.

      Pemandangan kembali berubah. kali ini aku masih tetap di kamar Edward. Namun kamarnya sudah kosong. Hanya ada sebuah buku. Pikiranku yang penasaran menyuruhku untuk membaca isi buku itu. Kulihat sampulnya. Disitu tertulis "Milik Edward Baynes" Aku membukanya hanya ada beberapa lembar yang berisi tulisan. Berikut tulisannya

     Aku tak pernah berpikir kalau aku bisa melanjutkan hidup ini . Tapi aku bisa melawan diriku sendiri. Tak peduli seberat apapun ku mencoba. Menjalani hidup mereka adalah membuat mereka tak tahu dimana mereka berada. Aku ingin menjadikannya istriku. Godaan manisnya membuatku terpanggil untuk pulang. Pulang ke rumah dimana aku melakukannya. Rumahku adalah tempat dia seharusnya berada. Kecanduan yang dialami Julian berarti banyak untukku. Meski harus menipu saudaraku sendiri. Victoria menatapku dan tersenyum padaku. Dia membawaku pulang ke rumah. Kumohon tolong, Julian saudaraku tapi aku mencintai Victoria. aku tak bisa terlepas dari sentuhannya. Penipuan, memalukan. Itulah yang membawaku kembali ke rumahku

     Itulah tulisan yang ada pada buku itu. Jadi Victoria berselingkuh dengan Edward, saudaranya sendiri ia curangi. Cinta segitiga yang berakhir tragis pikirku. Ya aku mulai mengerti kisah Victoria inilah kuncinya yang akan membuka teka-teki yang ada di mimpiku. Memecahkan misteri ini adalah segalanya. Karena itu sudah menjadi bagian hidupku. Tolong, obesesi ini membuatku tak bisa lepas dari Victoria. Aku keluar dari kamar itu tanpa ragu. Aku tahu rumah ini menyimpan banyak cerita. Aku kembali ke ruang tengah.

    Hal ini belum cukup untuk mengakhiri semua ini. Dari semua bukti yang terkumpul. Ada seseuatu
yang masih hilang. Beberapaa rumor yang beredarpun belum bisa membantuku. Apakah Victoria menyakitinya? Apakah dia benar-benar menyampakkannya?. Tiba - tiba Victoria berkata dari dalam kepalaku "Terakhir kalinya kita akan terbaring hari ini. Terakhir kalinya hingga kita mulai memudar" kembali kata-kata tak berarti keluar dari
mulutnya aku sama sekali tak mengerti artinya. Apa yang ia maksud untuk terakhir kalinya?

    Aku masih berada di rumah Julian. Disini banyak menyimpan petunjuk atas kecurigaanku. Banyak yang masih belum ku mengerti dari kisah cinta segitiga ini. Apakah benar Victoria terbunuh seperti yang diberitakan di koran?. Aku masih berdiri di ruang tengah dan kembali aku disuguhi pemandangan yang terus berubah. Entah ini
semua hanya bayanganku saja atau Victoria mencoba membantuku dari dalam diriku. Sekarang aku disuguhi sesuatu yang sudah kuketahui. Sesuatu yang selalu kualami. Kejadian yang kebetulan ini tak bisa kupercaya . Bagai mimpi masa kecilku perlahan menjadi nyata. Apakah ini ingatan Victoria ? Kenapa semuanya serba sama, apa karena aku reinkarnasinya?

    Pemandangan kembali berubah. Rumah ini kembali ke kehidupan di tahun 1928. Sebuah pintu terbuka. Aku berjalan melalui pintu itu dan kembali aku masuk ke kamar Julian. Kedinginan kembali merasuk kedalam tubuhhku dan dinginnya sama seperti udara diluar sana. Tiba-tiba tembok kamar tersebut menghilang. Kudengar suara seorang gadis berteriak dan seorang pria memohon pengampunan. Namun kata-katanya tak bisa kudengar. Akupunterjatuh dan tak sadarkan diri.

    Dalam ketidaksadaranku aku bertemu Victoria. Namun kali ini ia duduk disampingku. "Dari mana kita berasal? kemana kita akan pergi saat kita mati? Apa ini sudah ditakdirkan?" tanyaku pada Victoria. Dia masih diam. Mulutku tak mau berhennti bicara "Banyak orang bilang hidup ini singkat. Sekarang dan disini dan kita
cuma diberi satu kesempatan benarkah itu Victoria?" kali ini Victoria menjawab "Kini kau sudah mengerti semuanya. Aku akhirnya bisa merasakan kedamaian sekarang, Terima kasih Nicholas". Aku hanya diam mendengar jawaban Victoria. Tapi aku bersyukur karena dia merasa damai sekarang. Namun entah mengapa diriku merasa seakan-akan kehilangan sesuatu yang sudah menjadi bagian hidupku. Tiba-tiba Victoria berkata lagi "Tegarlah, beranilah, jangan menangisiku, karena aku takkan lama disini. Tapi kumohon jangan pernah lupakan kenangan tentang diriku " setelah mengucapkkan itu dia menghilang dan aku terbangun.

    Akhirnya aku sadar bahwa Victoria sudah tenang disana. Berkat dia kini aku tak takut lagi pada
kematian. Karena aku percaya walaupun aku mati. Jiwaku akan selalu hidup. Mungkin aku takkan pernah menemukan jawaban dari semua misteri ini. Aku mungkin tak mengerti kenapa ini terjadi. Aku mungkin takkan pernah bisa membuktikan apa yang aku tahu. Tapi aku tahu aku masih bisa mencoba. Aku tahu Victoria nyata.
Dan akhirnya sekarang dia bisa merasakan kedamaian. Pikiranku yang selalu bertanya telah membantuku menemukan arti kehidupan ini. Dan sekarang aku disini. Semuanya sempurna sudah. Sekarang aku tinggal mencari kebenaran dari semua ini. Victoria sudah damai disana. Sekarang tinggal mencari kedamaian dalam diriku.

      Keesokan harinya aku memutuskan untuk pergi ke rumah hypnoterapis. "Aku ingin bebas dari semua ini. Tapi aku ingin tahu kebenaran dan maksud dari semua ini. Kumohon bawa aku ke peristiwa itu" pintaku pada hypnoterapis.
"Baiklah aku akan menolongmu Nicholas, tapi kau harus benar-benar fokus pada keinginanmu". Akupun memejamkan mataku. Aku ingin mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Walau aku tahu Victoria takkan menghantuiku lagi. Tapi aku ingin tahu kebenarannya. Apakah kejadiannya benar benar sama seperti yang
dituliskan dikoran. Karena menurutku kisah itu banyak kejanggalannya.

     "Kau kembali dikelilingi oleh cahaya putih. Biarkan dirimu melepaskan diri dari masa lalu dan menuju ke kehidupan sekarang. Ketika aku menyuruhmu membuka mata. Kau akan kembali ke masa kini, merasa damai dan segar. Buka matamu Nicholas" Aku terbangun untuk kesekian kalinya. "Bagaimana, kau sudah mengetahui
kebenarannya?" tanya sang hypnoterapis. "Ya, terima kasih banyak" jawabku singkat. Aku pulang dengan perasaan lega. Karena akhirnya aku mengetahui kebenarannya. Ternyata aku benar, koran itu sudah menceritakan hal yang salah. Aku mengendarai mobilku dan peristiwa sadis itu masih terbayang di pikiranku. Inilah kejadian yang sebenarnya terjadi pada Victoria.

      .....Setelah mataku terpejam, kembali cahaya putih membawaku kedalam kenyamanan. Aku kembali ke masa lalu dan kali ini aku melihat Victoria terlihat bahagia. Dia memegang surat yang bertuliskan, "Ya aku juga masih
mencintaimu, bisakah kita bertemu di bukit tempat pertama kita bertemu? JULIAN ". Victoria berlari keluar rumahnya dan menuju ke tempat mereka pertama kali bertemu. Mereka bertemu secara rahasia. Mereka  bertemu di rumah yang berada disamping vilaku pada masa kini. Tanpa mereka ketahui seseorang yang
marah dan terbakar cemburu tahu mereka bertemu. Edward datang membawa pistol. Mereka berdua terkejut.
Julian saking terkejutnya sampai ia menjatuhkan botol minuman dari saku jaketnya. Edward langsung mengarahkan pistol pada Julian. "Kakak apa yang kau lakukan?". "Kau masih belum sadar
Julian. Dan aku harus menyadarkanmu". Edward berkata tenang. "Maafkan aku kak, aku sudah hampir berubah" jawab Julian. "Edward hentikan itu"rengek Victoria. "Kau lebih memillih dia daripada aku, aku yang selalu ada untukmu ketika kau menangis. Dan kau lebih memilih pria yang tak tahu terima kasih ini?" bentak Edward.
"Maafkan aku Edward, tapi hatiku sudah menjadi millik Julian. Aku tak mau menghianatinya" Kata Victoria hampir saja air mata keluar dari mata indahnya. "Kakak sadarlah aku ini adikmu" pinta Julian. "DOOR" !!! Edward menembak Julian namun meleset. Edward kembali mengarahkan pistol pada Julian sambil berkata "Ya adik yang tidak tahu terima kasih" . Julian lari ke pojok kamar dan melemparkan barang-barang yangg ada pada Edward . Dia mengeluarkan pisau lipat dan melemparkannya pada Edward. Sementara itu Victoria hanya bisa
menangis dan menutupi matanya. Edward terkena lemparan pisau Julian. Tangannya berdarah. Dia semakin marah dan tanpa ampun menembak Julian dua kali tepat didadanya "DOOR DOOR" Julian jatuh ke lantai.
Victoria berteriak. Edward menghampiri Victoria sambil berkata "Buka matamu, Victoria" suara pistol kembali terdengar. Victoria terjatuh ke lantai disamping Julian. Edward terlihat kebingungan. Tiba-tiba dia mengambil kertas dan menuliskan sesuatu lalu ia selipkan ke saku Julian. "Dengan surat ini kau akan terlihat tanpa
harapan dan kehilangan". Bisiknya pada Julian yang sekarat. Lalu dia memegangkan pistol milliknya ke tangan Julian. Lalu ia berlari keluar dan melakukan perannya sebagai saksi seperti yang tertulis di koran. Setelah Edward pergi Julian yang sekarat dengan sisa tenaganya mendekati mayat Victoria dan berbisik padanya "Terakhir kalinya kita terbaring hari ini. Terakhir kalinya hingga kita memudar". Dia mengatakan kata-kata yang Victoria ucapkan pada diriku, kini aku tahu maksudnya. Dia meneteskan air matanya dan menghembuskan nafasnya yang terakhir.
      Ketika tubuh mereka terbaring dan akhirpun mulai mendekat. Kulihat arwah mereka terbang ke angkasa. Mereka terlihat bahagia. Semua yang mereka takutkan menghilang. Dan semuanya kini menjadi jelas. Titik buram kini menjadi terang. Jiwa yang lama digantikan. Suara yang familiar terdengar....

      Itulah kejadian yang sebenarnya terjadi pada Victoria. Aku mungkin tak bisa mengubah apa yang telah terjadi. Namun dengan mengetahui hal ini. Rasa penasaranku terjawab. Kutemukan hidupku kembali. Aku akhirnya bebas sekarang. Aku bisa mempelajari hidupku dengan melihatmu Victoria. Terima kasih dan semoga
kita bertemu lagi suatu hari nanti. Aku mengendarai mobilku dengan nyaman. Aku sampai dirumah dan membaringkan tubuhku di sofa. Kuputar lagu dan mulai merasakan hidup bebasku.

Avenged Sevenfold

Avenged Sevenfold